kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,46   6,00   0.65%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sari Roti tetap manis di tengah kelesuan ekonomi


Kamis, 10 Maret 2016 / 07:30 WIB
Sari Roti tetap manis di tengah kelesuan ekonomi


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bisnis PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) masih teruji di tengah kelesuan ekonomi. Berdasarkan kinerja unaudit, produsen Sari Roti ini mencatat kenaikan penjualan sekitar 16% menjadi Rp 2,17 triliun.

Kenaikan pendapatan itu murni didorong peningkatan volume penjualan. Bahkan, kenaikannya juga bukan karena kenaikan harga jual produk. Sepanjang tahun 2015, Nippon Indosari tidak menaikkan harga jual roti buatannya.

"Pertumbuhan penjualan hanya ditopang oleh kenaikan volume, sehingga kami yakin perusahaan ini memiliki resiliensi terhadap pelemahan ekonomi," ungkap Marlene Tanumihardja, analis Samuel Sekuritas, Selasa (8/3).

Pada saat bersamaan, penurunan biaya harga bahan baku mengerek margin laba kotor ROTI menjadi 53% dari sebelumnya 47%. Hal ini otomatis mengerek kualitas margin laba bersih, ke level 12% dari sebelumnya 10%. Paparan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sangat minim.

Pinjaman dan seluruh biaya bahan baku dalam bentuk rupiah. ROTI juga menggunakan computerised distribution system, sehingga membantu penetrasi general trade sampai ke pelosok Indonesia.

"Dengan didukung oleh peningkatan kapasitas produksi 7% setelah selesainya renovasi pabrik di Blok W, kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan mencapai 15%," jelas Marlene.

Johanes Prasetia, analis BCA Sekuritas, menilai, terlepas dari segala potensi seperti fluktuasi harga komoditas yang menjadi bahan baku ROTI, prospek perseroan tetap menarik. Membaiknya daya beli masyarakat bisa menjadi katalis positif.

Satu hal yang juga perlu dicermati adalah, ROTI mulai berekspansi keluar negeri. ROTI membentuk joint venture dengan perusahaan makanan asal Filipina, Monde Nissin Corporation.

Modal perusahaan patungan itu mencapai US$ 12,5 juta. ROTI menggenggam 55% saham atau senilai US$ 6,87 juta an 45% atau senilai US$ 5,62 juta berasal dari Monde Nissin Corporation. Perhitungan pasti atas potensi pendapatan joint venture belum jelas.

Tapi, perusahaan patungan ini akan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi ROTI. Pertama, jelas karena posisi ROTI yang menjadi pemegang saham mayoritas. Kedua, Monde Nissin merupakan produsen dan distributor produk makanan terbesar di Filipina.

"Monde Nissin akan mendistribusikan produk ROTI di Filipina," ujar Johanes dalam riset 24 Februari lalu. Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian Securities dalam riset 25 Februari, menilai, ekspansi ROTI dengan Monde Nissin berdampak positif untuk jangka panjang.

Di jangka pendek, ROTI membutuhkan dana untuk joint venture. Dengan komposisi saham 55%, ROTI harus mengeluarkan Rp 90 miliar untuk membangun dua line produksi, yang merupakan bagian joint venture. "Ini akan menekan laba bersih ROTI Rp 20 miliar-Rp 25 miliar," kata Stevanus.

Marlene dan Johanes kompak merekomendasikan beli saham ROTI, dengan target harga masing-masing Rp 1.500 dan Rp 1.510 per saham. Sedangkan Stevanus merekomendasikan tahan, mengingat potensi tekanan terhadap laba bersih ROTI dengan target harga wajarnya Rp 1.250 per saham.

Rabu (8/3), harga saham ROTI turun 2,4% menjadi Rp 1.220 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×