kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Saratoga (SRTG) Rugi Rp 10,14 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 19 Maret 2024 / 17:34 WIB
Saratoga (SRTG) Rugi Rp 10,14 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Saratoga Investama Sedaya (SRTG) mencatatkan rugi sebesar Rp 10,14 triliun per Desember 2023.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan rugi sebesar Rp 10,14 triliun per Desember 2023. Padahal, di tahun 2022, SRTG membukukan laba Rp 4,61 triliun.

Melansir laporan keuangan SRTG di laman BEI, SRTG juga membukukan kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp13,81 triliun. Kerugian investasi ini membengkak 471% dari tahun sebelumnya. Sementara penghasilan dividen naik ke Rp 2,80 triliun.

Saratoga juga mencatatkan nilai aset bersih atawa net asset value (NAV) sebesar Rp 48,9 triliun di tahun 2023. Angka itu turun 20% dibandingkan capaian tahun 2022.

Direktur Investasi SRTG, Devin Wirawan mengatakan, penurunan ini karena gejolak harga komoditas sepanjang tahun 2023 berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

“Fluktuasi harga saham tersebut ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun lalu,” ujar Devin dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (18/3).

Baca Juga: Nilai Aset Bersih Saratoga (SRTG) Turun 20% pada 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya

Meskipun begitu, Direktur Keuangan SRTG, Lany D. Wong mengaku, Saratoga berhasil memperkuat likuiditas internal pada tahun 2023. Hal ini terlihat dari penurunan posisi utang yang juga berdampak pada terpangkasnya biaya bunga hingga 49% di tahun 2023.

“Keberhasilan ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mengelola modal secara hati-hati di tengah masih berlangsungnya iklim suku bunga dunia yang tinggi,” ujarnya.

Berdasarkan posisi 31 Desember 2023, SRTG berhasil menurunkan utang bersih hingga 62% menjadi Rp 263 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 688 miliar.

 

SRTG pun mencatatkan arus kas dividen dan divestasi Saratoga di akhir tahun yang mencapai level tertinggi selama tahun 2023, yaitu sebesar Rp 3,9 triliun.

“Kami juga berhasil menjaga rasio biaya dan utang tetap berada pada tingkat yang sehat. Biaya operasional terhadap NAV masing-masing sebesar 0,5% dan loan to value menjadi 0,4% dari sebelumnya 1,1% pada tahun 2022,” ujar dia.

Jumlah aset SRTG per akhir 2023 sebesar Rp 50,94 triliun. Liabilitas Perseroan sebesar Rp 2,15 triliun di akhir Desember 2023. Sementara, jumlah ekuitas sebesar Rp 48,78 triliun di akhir tahun lalu.

Baca Juga: Saratoga Cetak Aset Bersih Sebesar Rp 48,9 Triliun di 2023

Investment Consultant Reliance Sekuritas, Reza Priyambada mengamini apa yang diakui oleh Devin terkait gejolak harga komoditas. Penurunan kinerja itu pun terjadi di saat beban pokok penjualan juga turun. Beban pokok penjualan SRTG menurun dari Rp 232,40 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 222,14 miliar pada tahun lalu.

“Sentimen Pemilu 2024 juga berdampak pada kinerja SRTG, meskipun dampak ini juga dirasakan semua emiten,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/3).

Agar kinerja SRTG membaik di tahun 2024, Reza pun melihat, manajemen Saratoga harus menyiapkan strategi khusus dalam mengelola portofolio investasi. SRTG memiliki sejumlah perusahaan dalam portofolio investasi, baik yang terbuka maupun tertutup.

Dari perusahaan terbuka, SRTG berinvestasi di ADRO, MDKA, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), dan PT Samator Indo Gas Tbk (AGII).

Dari perusahaan tertutup, SRTG berinvestasi di PT MGM Bosco Logistik (MBL), PT Bersama Digital Infrastructure Asia (BDIA), dan PT Xurya Daya Indonesia (Xurya).

Reza merekomendasikan hold untuk SRTG dengan target harga Rp 1.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×