kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ditopang Pertumbuhan Data dan Lalu Lintas Pelanggan, Simak Rekomendasi Saham TLKM


Senin, 18 Maret 2024 / 20:42 WIB
Ditopang Pertumbuhan Data dan Lalu Lintas Pelanggan, Simak Rekomendasi Saham TLKM
ILUSTRASI. Kinerja Telkom Indonesia (TLKM) Diproyeksi Masih Positif pada 2024, Simak Sentimen dan Rekomendasi Analis


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) diprediksi tumbuh positif pada 2024. Hal ini didukung pertumbuhan data lalu lintas pelanggan.

Analis Phillip Capital Edo Ardiansyah mengatakan, hal tersebut juga didukung pendapatan TLKM yang naik tipis 2,2% secara tahunan atau year on year (YoY), terutama didukung oleh data, Internet dan IT yang naik sebesar 5,3% YoY. 

"Kemudian layanan Indi Home juga naik sebesar 4,3% YoY, didukung oleh pertumbuhan yang luar biasa dari segmen Interkoneksi, di mana naik 7,8% YoY dan jaringan layanan lainnya yang juga naik 12,2% YoY," kata Edo dalam risetnya, 4 Januari 2024. 

Namun demikian, Edo mengatakan, segmen SMS, telepon tetap, dan telepon seluler terus merosot, di mana turun 20,87% YoY karena semakin populernya aplikasi Over-The-Top (OTT) serta transisi yang berkelanjutan dari aplikasi lama ke data. 

Baca Juga: Kinerja Telkom Indonesia (TLKM) Diproyeksi Positif, Cermati Rekomendasi Analis

Meski begitu, dia menyebutkan bahwa laba bersih TLKM melonjak 17,6% YoY dan berada di jalur yang tepat dan melampaui target di sepanjang tahun 2023. 

Tak hanya itu, Edo bilang, margin laba bersih (NPM) juga meningkat menjadi 17,5% dari 15,2% pada periode yang sama tahun lalu.

Bahkan TLKM telah menyelesaikan proses peningkatan layanan 3G ke 4G (3G shutdown) dengan total BTS mencapai 233.052 unit, termasuk 183.621 BTS 4G yang menjangkau lebih dari 97% populasi di seluruh Indonesia.

Edo pun berharap bisnis seluler perusahaan TLKM dapat mempertahankan tren positifnya, didukung oleh data trafik pelanggan yang terus meningkat. Meskipun, dalam hal penetrasi internet, Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara Asia lainnya. 

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa hal ini menjadi peluang besar bagi sektor telekomunikasi, di mana diperkirakan pertumbuhan data center di Indonesia dapat meningkat dari US$ 2,06 miliar di tahun 2023 menjadi US$ 3,98 miliar di tahun 2028, dengan CAGR sebesar 14,09%. 

Baca Juga: Telkom (TLKM) Proyeksikan Kenaikan Trafik Ramadan Hingga Lebaran 2024 Mencapai 10%

“Tingkat pertumbuhan pelanggan dan ARPU di sepanjang 2023 dan 2024 juga diproyeksikan akan meningkat setelah adanya korelasi positif antara Pemilu dan payload data seluler,” kata dia. 

Lebih lanjut, Edo menuturkan bahwa perseroan bukan hanya telah menyelesaikan integrasi Indihome ke Telkomsel, namun kini juga tengah mempersiapkan strategi dengan transformasi digital IT B2B dan pengembangan data center yang sejalan dengan pertumbuhan industri di Indonesia.

Dengan demikian, Edo optimistis bahwa hal tersebut membuat TLKM di sepanjang tahun 2023 dan 2024, diproyeksikan dapat mencetak pertumbuhan pendapatan hingga mencapai Rp 151 triliun - Rp 157 triliun, atau meningkat 2,97%-3,51%.

 

“Di mana marjin EBITDA sebesar 53% dan belanja modal di kisaran Rp 35 triliun-Rp 45 triliun,” kata Edo.

Untuk itu, Edo merekomendasikan Buy untuk TLKM dengan target harga Rp 4.800 per saham, dengan potensi kenaikan sebesar 20,60%. 

Baca Juga: Tengok Rekomendasi Saham ASII, TLKM, dan PGAS Untuk Hari Ini (15/3)

Selaras dengan hal ini, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus melihat prospek kinerja dan saham TLKM masih positif di tahun ini, khususnya menjelang momen lebaran Idul Fitri, di mana akan mendorong trafik telekomunikasi naik dengan rentang 5% - 10%. 

“Apalagi alokasi Capital Expenditure atau capex juga rencananya akan difokuskan untuk penggelaran fiber, SKKL kabel laut, BTS dan yang lainnya,” kata Nico kepada Kontan.co.id, Senin (18/3).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×