Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sebagai perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) terus menambah portofolio investasinya demi meraup keuntungan.
Hingga September 2013, perusahaan yang listing Juni 2013 ini telah mengeluarkan dana hingga Rp 2,1 triliun untuk penambahan investasi. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding akhir September tahun lalu.
Pada akhir kuartal III-2012, pengeluaran perusahaan untuk investasi hanya Rp 556,77 miliar. Sandiaga Salahudin Uno, Presiden Direktur Saratoga menjelaskan, dana itu digunakan untuk investasi di tiga sektor yang menjadi fokus bisnis mereka.
Pertama, sektor konsumer yang meliputi produk dan jasa. Perseroan telah mengeluarkan Rp 359 miliar untuk membayar pinjaman sehubungan dengan akuisisi PT Mitra Pinasthika Mustika (MPMX).
Selain itu, perseroan juga menambah kepemilikan saham di MPMX menjadi 45%. Kedua, di sektor infrastruktur, Sandiaga bilang, pihaknya telah memberikan pendanaan mezzanine kepada anak usahanya, PT Lintas Marga Sedaya (LMS).
Dana itu digunakan untuk pengerjaan proyek tol Cikampek-Palimanan. Kemudian, perseroan pun menambah investasinya di proyek milik Tenaga Listrik Gorontalo.
Adapun, di sektor sumber daya alam (natural resources), Saratoga menambah kepemilikan saham di Sumatera Copper & Gold Finders dan Sihayo yang bergerak di bidang mineral.
"Kami juga melakukan pembelian surat berharga yang diterbitkan perusahaan mineral," ujar Sandiaga kepada KONTAN. Namun, ia enggan menyebut identitas perusahaan yang dimaksud.
Dana yang digunakan untuk investasi-investasi itu bersumber dari dana hasil IPO. Perseroan berhasil mengantongi hasil bersih IPO senilai Rp 1,42 triliun.
Disamping itu, Saratoga juga telah menarik pinjaman bank senilai Rp 2,65 triliun per akhir September 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News