kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sarana Menara Nusantara (TOWR) rampungkan akuisisi Komet Infra Nusantara


Senin, 04 Juni 2018 / 23:39 WIB
Sarana Menara Nusantara (TOWR) rampungkan akuisisi Komet Infra Nusantara
ILUSTRASI. Sarana Menara Nusantara Tbk


Reporter: Agung Jatmiko, Harry Muthahhari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengumumkan rampungnya proses akuisisi PT Komet Infra Nusantara (KIN).

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (4/6), proses akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 30 Mei dalam transaksi tunai.

“Kami senang bahwa pembelian 100% saham KIN telah selesai dilaksanakan dan kami menantikan kelancaran transisi dengan memulai kombinasi dan rasionalisasi operasi,” kata Aming Santoso, Direktur Utama TOWR.

KIN nantinya akan beroperasi di bawah anak usaha TOWR, yakni Protelindo. Dalam keterangan resmi perusahaan, TOWR sendiri memang berencana menggabungkan beberapa fungsi operasi dan dukungan KIN dengan Protelindo selama tahun ini untuk mewujudkan sinergi operasional antara Protelindo, IForte dan KIN.

Total dana yang dikeluarkan TOWR untuk proses akuisisi ini mencapai Rp 1,4 triliun yang semuanya diambil dari kas internal yang dihasilkan dari operasi. Sebagai bagian dari Protelindo, KIN akan segera mendapat manfaat dari biaya utang yang lebih rendah karena peringkat peringkat investasi Protelindo.

Setelah akuisisi KIN, kemudian pembagian dividen 2017 serta penetapan capital expenditure organik 2018 yang lebih tinggi, TOWR berharap mampu mempertahankan leverage yang sehat kurang dari 2,0x, sedikit peningkatan dari 1,5x sebelumnya.

"Neraca keuangan SMN yang kuat memungkinkan Perusahaan untuk berpartisipasi dalam akuisisi dan untuk mempertahankan pembayaran dividen," ujar Direktur TOWR Adam Gifari.

Melalui aksi akuisisi ini TOWR mendapat tambahan tower sebanyak 1.400 yang tersebar di Sumatera Utara, Riau, Batam, sebagian besar wilayah Jawa dan Bali. Pendapatan KIN tahun ini paska akuisisi diperkirakan mencapai Rp 325 miliar dengan sekitar 70% pendapatan berasal dari Telkomsel, XL Axiata dan Indosat.

Lebih dari 50% menara KIN terletak di luar Jawa dengan kekuatan khusus di Sumatera. Selain itu, KIN juga mengoperasikan jaringan kabel serat optik terutama di Surabaya, Batam dan Medan.

Setelah akuisisi ini rampung, TOWR benar-benar menancapkan posisinya sebagai penyedia jasa tower telekomunikasi terbesar di Indonesia. Secara total, jika ditambah dengan aset KIN, TOWR memiliki lebih dari 16.400 menara, lebih dari 27.000 tenancies dan lebih dari 5.300 km kabel serat optik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×