kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampoerna Agro (SGRO) Berniat Menambah Kapasitas Produksi Benih Sawit Unggul


Sabtu, 17 September 2022 / 13:26 WIB
Sampoerna Agro (SGRO) Berniat Menambah Kapasitas Produksi Benih Sawit Unggul
ILUSTRASI. Penjualan segmen kecambah dengan merk dagang DxP Sriwijaya milik Sampoerna Agro (SGRO) meningkat 15% secara tahunan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mengkaji penambahan kapasitas produksi benih unggul. Saat ini pangsa pasar benih unggul dengan merek dagang DxP Sriwijaya berhasil menduduki posisi kedua di Indonesia. 

Segmen bisnis benih sawit Sampoerna Agro didukung fasilitas penelitian dan perkembangan agronomi dan pembibitan di Sumatra Selatan seluas 1.172 ha. PT Binasawit Makmur, entitas anak SGRO melakukan penelitian dan perkecambahan benih. Sejak 1994, entitas ini telah menjadi pusat penelitian dan pengembangan berbasis agroekonomi yang luas. 

SGRO telah memproduksi 12 benih sawit unggulan dengan merek dagang DxP Sriwijaya dan DxP Sriwijaya Semi Klon. Benih unggulan ini ditanam pada lahan milik sendiri dan dijual ke pembeli di Indonesia. 

Baca Juga: Semester I-2022, Profitabilitas Sampoerna Agro Tumbuh 39%

Head of Investor Relation Sampoerna Agro Stefanus Darmagiri menjelaskan, prospek bisnis segmen industri benih dan juga DxP Sriwijaya diharapkan masih baik yang didukung oleh program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

“Kami memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas pada segmen bisnis benih unggul,” kata Stefanus kepada Kontan.co.id, Jumat (16/9).  

CEO Sampoerna Agro Budi Halim mengungkapkan, pada semester pertama 2022 penjualan segmen kecambah dengan merk dagang DxP Sriwijaya meningkat 15% secara tahunan. Peningkatan ini ditopang oleh peningkatan volume penjualan sebesar 17% secara tahunan menjadi 10 juta butir kecambah. 

“Penjualan dari DxP Sriwijaya pada semester pertama 2022 sebesar Rp 84 miliar, atau sekitar 3% dari total penjualan konsolidasian,” ujarnya dalam acara Public Expose Live 2022, Jumat (16/9). 

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) Yakin Bisnis Sawit Tetap Prospektif, Ini Alasannya

Volume produksi kecambah sawit SGRO melesat 83% menjadi 18,9 juta kecambah sawit tahun lalu. Sedangkan volume penjualan kecambah sawit SGRO mencapai 18,1 juta bibit di sepanjang 2021. Harga jual rata-rata benih sawit Rp 8.432 per bibit atau 5% lebih tinggi dibandingkan harga 2020. 

Karakteristik unggulan dari DxP Sriwijaya adalah kandungan minyak yang tinggi, peningkatan ketinggian pokok yang rendah, dan potensi hasil yang tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×