kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   0,00   0,00%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Sampoerna Agro: Penurunan harga CPO akan menekan penjualan


Jumat, 16 November 2018 / 21:16 WIB
Sampoerna Agro: Penurunan harga CPO akan menekan penjualan
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Michael Kesuma mengakui dampak penurunan harga minyak sawit mentah (CPO) akhir-akhir ini bakal berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.

"Tentunya itu akan berpengaruh jika kita melakukan kegiatan penjualan. Namun, sawit merupakan komoditas global, sehingga banyak faktor yang bisa memengaruhi harganya," kata Michael kepada Kontan.co.id, Jumat (15/11).

Harga CPO yang cenderung menurun dalam beberapa waktu terakhir membuat SGRO harus memasang strategi untuk meredam dampak negatif. Salah satunya, dengan mengedepankan manajemen efisiensi, baik secara operasional maupun finansial.

Sedangkan dari aspek operasional antara lain melalui peningkatan kinerja kebun, dan volume produksi. Sementara, dari aspek finansial, emiten itu menerapkan kebijakan keuangan yang lebih bijaksana.

"Tapi, kebetulan kami belum melakukan penjualan sepanjang minggu ini. Secara permintaan, kami lihat masih belum ada perubahan secara signifikan dalam seminggu terakhir," ungkapnya.

SGRO juga sejauh ini masih fokus dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Di mana, perusahaan itu bersama team secara aktif monitor pasar dan sejauh masih fokus dalam kegiatan pengiriman.

"Fokus kami adalah produksi, targetnya tahun ini bisa meningkat 15%-20% dibanding tahun lalu. Untuk update sampai November, masih dalam proses konsolidasian," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×