Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Proyek ini merupakan langkah strategis dari AGII untuk meningkatkan kemampuan produksi, memperkuat rantai pasok, serta mendukung pertumbuhan industri nasional.
Kehadiran dua pabrik tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas layanan dan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang di Batam dan sekitarnya. "Kami optimis bahwa pabrik ini akan memberi dampak positif bagi pendapatan perusahaan pada tahun 2026," imbuh dia.
Lebih lanjut, Manajemen AGII berencana akan menggelontorkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 350 miliar pada 2026 nanti. Angka ini sebenarnya 50% lebih rendah dibandingkan rata-rata capex AGII dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga: Samator (AGII) Bidik Pertumbuhan Penjualan Dua Kali Lipat dari GDP di 2026
Rencananya, AGII akan mengalokasikan capex tahun depan untuk investasi reguler yang berkaitan dengan fasilitas produksi dan distribusi, termasuk penambahan fasilitas filling station di lokasi eksisting dan perawatan rutin.
"Rencananya pendanaan capex akan menggunakan kas internal serta fasilitas kredit sindikasi yang sudah dimiliki oleh perusahaan," ungkap Sigit.
Sekadar catatan, hingga kuartal III-2025, AGII telah merealisasikan capex sebesar Rp 330,2 miliar atau lebih rendah 27% yoy dibandingkan realisasi capex pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 452,52 miliar. Sebagian besar capex tersebut terserap untuk pembangunan pabrik gas baru.
Selanjutnya: Alokasi Biodiesel 2026 Ditetapkan, Ancaman Ekspansi Lahan Mengintai
Menarik Dibaca: Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lampaui Jumlah Penonton Film Agak Laen Pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













