Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memacu pembiayaan hijau, perbankan memperkuat likuiditas dengan merilis obligasi berbasis lingkungan. Bank BNI dan Bank BRI kompak merilis green bond masing-masing Rp 5 triliun.
Senior Investment Analyst Infovesta Utama Edbert Suryajaya menyatakan penerbitan green bond ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja saham Bank BRI (BBRI) dan Bank BNI (BBNI).
Lantran, untuk kedua emiten ini, investor akan fokus ke isu makro seperti kenaikan suku bunga, aliran dana asing dan kondisi ekonomi Indonesia sendiri di tengah kondisi global yang diprediksikan volatil.
“Hal ini karena saat ini kondisi pasar masih cukup volatil dan saya lihat investor cenderung untuk bersikap hati-hati. Nah dalam konteks tersebut, investor juga akan lebih mementingkan kinerja dari perusahaan (profitabilitas dan pertumbuhan) dibandingkan dengan isu lainnya,” paparnya kepada Kontan.co.id pada Rabu (22/6).
Baca Juga: Dinilai Punya Prospek Apik, Begini Rekomendasi Saham SSIA dari Analis
Ia melihat pergerakan BBRI dan BBNI masih akan flat. Namun ia menyebut potensi kenaikan masih ada, tapi akan berat. Kendatipun kinerja fundamental sebenarnya menurut saya seharusnya masih baik hanya saja kurang isu positif untuk menggerakkan minat beli investor.
Asal tahu saja, BRI berencana untuk merilis Obligasi Berbasis Lingkungan Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp 5 triliun. Obligasi ini bakal diterbitkan menjadi tiga seri yakni Seri A, Seri B, dan Seri C dengan tenor masing-masing 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berwawasan Lingkungan ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan Perseroan untuk pembiayaan maupun membiayai kembali kegiatan dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan untuk modal kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News