Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Masih menunggu kepastian pasar, PT Samuel Asset Manajemen (SAM) menunda peluncuran produk reksadana saham terbarunya. Padahal, produk terbaru itu rencananya akan terbit Maret ini.
Produk reksadana saham terbaru ini merupakan produk pioner SAM untuk reksadana dengan underlying saham.
Presiden Direktur SAM Agus B.Yanuar menuturkan, proses administrasi perihal penerbitan reksadana ini sudah tuntas. "Kami sekarang hanya menunggu waktu yang tepat untuk penerbitan, dan di bulan April kemungkinan produk ini akan diluncurkan," kata Agus.
Dia menilai, pada April nanti, gejolak pasar sudah mulai mereda. Sementara, saat ini volatilitas pasar masih sangat tinggi dari sisi global, ditambah dengan bencana tsunami di Jepang.
Meskipun begitu, Agus masih enggan menyebutkan nama produk reksadana saham yang bakal diterbitkan itu. Dia hanya menyebut, dengan dana Rp 1 juta, nasabah sudah dapat berpartisipasi untuk membiakkan uangnya di reksadana saham tersebut.
Dengan target dana kelolaan Rp 200 miliar, SAM berencana menaruh portfolionya pada saham terbaik di kuartal tertentu. "Untuk sektornya, kita masih optimis di sektor energi dan sumber daya alam, perbankan dan konsumer," jelas Agus. Dia berharap, pada April nanti, valuasi semua sektor yang dibidik itu akan terkoreksi.
"Kami akan masuk di saham LQ45, saham mid cap sampai higher cap dari perusahaan yang pertumbuhannya pesat dan solid," tegasnya
SAM menargetkan akan memberikan imbal hasil yang memuaskan nasabahnya. Dalam setahun ke depan, reksadana saham ini akan memberikan imbal hasil sebesar 25%-35%. Nasabah kami harus yang memiliki horizon investasi di atas 3 tahun.
"Nasabah kami beberapa merupakan nasabah lama, biasanya masih dari asuransi, dana pensiun, perusahaan maupun individual," imbuh Agus.
Sebagai catatan, tahun lalu, SAM berhasil menjaring dana kelolaan sebesar Rp 1,3 triliun. Jumlah ini naik 50% dari 2009. Adapun, tahun ini SAM menargetkan dana kelolaan naik 50% dari tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News