Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samuel Aset Manajemen (SAM) salah satu yang memilih MTN terbitan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) sebagai aset dasar produk reksadana terproteksi.
Seperti diketahui, SNP Finance gagal bayar bunga MTN, dan kini operasional perusahaan ini dibekukan oleh Otoritas Jasa Keuangan. SAM menggunakan MTN III Sunprima Nusantara Pembiayaan Tahun 2017 Seri A sebagai aset dasar reksadana terproteksi bertajuk SAM Sejahtera Terproteksi II.
Presiden Direktur PT Samuel Asset Management Agus B Yanuar mengatakan, dahulu, alasan SAM memilih MTN SNP Finance, karena penerbit surat utang ini merupakan perusahaan pembiayaan yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun, memiliki status terdaftar dan diawasi oleh regulator.
Ditelaah dari laporan keuangan audit dan data-data tambahan publik lainnya, menunjukkan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan memiliki kinerja keuangan yang baik dengan net interest margin (NIM) 6% dan non performing loan (NPL) hanya 1%.
Dari analisis di lapangan melalui industri sejenis dan kompetitor, Sunprima Nusantara Pembiayaan juga dinilai sebagai perusahaan yang bisa dijadikan pemimpin dalam pembiayaan perlengkapan elektronik dan alat-alat rumah tangga dengan melayani kelas menengah ke bawah. Saat itu, rating MTN pada saat emisi adalah A- dan sempat naik menjadi A pada Maret 2018.
Bank yang menjadi kreditur PT Sunprima Nusantara Pembiayaan juga merupakan bank besar yang memiliki reputasi baik. Dari proses pengambilan keputusan investasi disimpulkan bahwa PT Sunprima Nusantara Pembiayaan saat itu layak untuk jadi aset dasar reksadana terproteksi SAM.
"Default PT Sunprima Nusantara Pembiayaan sangat mengejutkan dan mengecewakan," kata Agus, Senin (21/5). Padahal, dari analisis kuantitatif berdasarkan data publik yang ada, probabilitas atas gagal bayar kecil, tetapi nyatanya kini terjadi.
"Yang pasti SAM akan taking care para investor reksadana SAM Sejahtera Terproteksi II," ucap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News