Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) menanggapi keputusan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sedang memantau saham emiten tersebut.
Dalam berita sebelumnya, BEI menilai ada indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham DGNS yang di luar kebiasaan alias unusual market activity (UMA). Pemantauan ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan investor.
Berdasarkan pengumuman tanggal 21 April 2025, BEI melaporkan bahwa informasi terakhir perihal DGNS adalah perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dipublikasikan melalui laman BEI pada 10 April 2025.
Pada penutupan perdagangan Rabu (23/4), harga saham DGNS berada di level Rp 185 per saham atau naik 23,33% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, saham DGNS melejit 33,09%.
Baca Juga: Dianggap UMA, Saham DGNS dan CYBR Dipantau BEI
VP Corporate Secretary DGNS Stefanus Ivanly tidak menjelaskan secara gamblang penyebab saham DGNS dipantau BEI. Walau begitu, dia menyebut bahwa dalam pekan ini DGNS melaporkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 14 Mei 2025.
Secara umum, DGNS memandang prospek industri kesehatan nasional masih positif pada 2025. Perusahaan ini dipastikan akan terus berekspansi dengan membuka klinik-klinik baru.
“Tahun ini kami akan membuka tiga klinik flagship di Jakarta dan Batam yang fokus pada occupational clinic, serta community clinic di Makassar,” ujar dia, Rabu (23/4).
Selain itu, DGNS juga fokus memperkuat layanan pemeriksaan terkait fertilitas dan prefentive medication, serta beberapa pengembangan strategis lainnya.
Dari sisi kinerja, DGNS mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 11,92% year on year (yoy) menjadi Rp 163,07 miliar pada 2024. DGNS juga mampu membalikkan rugi bersih pada 2023 sebesar Rp 13,66 miliar menjadi laba bersih pada 2024 senilai Rp 747,44 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
