Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT PP Properti Tbk (PPRO) terus melorot. Sejak awal 2020 hingga saat ini, harga PPRO turun 17,65% year to date (ytd) ke level Rp 56. Penurunan ditengarai terjadi karena saham PPRO masuk dalam portofolio Jiwasraya dan Asabri.
Bila dilihat dari komposisi shareholder, PT Asuransi Jiwasraya (persero) memegang saham PPRO sebanyak 8,51% dan PT Asabri (Persero) Dapen Polri memegang saham 5,33%.
Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto menjelaskan manajemen tidak mengetahui soal pergerakan harga saham tersebut apakah terkait dengan kasus Jiwasraya dan Asabri.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) akan rilis obligasi Rp 1,2 triliun, simak jadwal lengkapnya
Meskipun, Indaryanto juga mengakui bahwa harga saham PPRO sempat melambung tinggi dan menguntungkan para investor.
"Jadi yang ingin saya tekankan kepada shareholder kita, terus terang tidak kenal mengenal dengan teman-teman tadi, mereka hanya shareholders kita," jelas Indaryanto, Senin (20/1).
Indaryanto menjelaskan, manajemen berkomitmen memberikan fundamental yang baik sehingga tiap tahun tetap menghasilkan laba dan bisa membagikan dividen kepada para pemegang saham.
"Tugas kita adalah bagaimana memberikan keuntungan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Masalah saham dan sebagainya, pasar yang berbicara," ujar Indaryanto.
Lebih lanjut, dia menilai harga saham PPRO saat ini yang hampir menyentuh gocap dinilai masih bagus. Pasalnya, PPRO pernah melakukan stock split dengan rasio 1:4. Artinya dengan harga saat ini, setara dengan harga Rp 224 sebelum stock split. "Kalau pun nanti Rp 55 masih oke, karena di atas Rp 185," imbuh dia.
Baca Juga: Asabri koleksi 13 saham emiten ini, ada yang minus 95% hingga saham gocap
Meski mengaku harga saham masih baik, manajemen tetap menyiapkan strategi untuk meningkatkan harga saham. Lagi pula, kata Indaryanto, perusahaan masih memiliki banyak proyek dan landbank yang menandakan bisnis PPRI masih terus berjalan.
"Kita akan consider, ada pemikiran untuk buyback tadi. Kita akan bicara dengan pemegang saham. Mumpung saham lagi turun," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News