kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham yang Baru Masuk Indeks LQ45 Berpotensi Mengalami Koreksi


Rabu, 26 Januari 2022 / 19:13 WIB
Saham yang Baru Masuk Indeks LQ45 Berpotensi Mengalami Koreksi
ILUSTRASI. Saham yang Baru Masuk Indeks LQ45 Berpotensi Mengalami Koreksi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perubahan komposisi saham dalam indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2022.

Sebanyak lima saham terdepak dari indeks paling likuid di pasar modal Indonesia tersebut. Saham-saham itu, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Sedangkan yang masuk menggantikannya, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Harum Energy (HRUM), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menilai untuk saham-saham yang baru masuk jajaran LQ45 memiliki potensi penguatan. Penguatan bervariasi, mungkin ada yang bisa mencapai sekitar 15%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1).

Baca Juga: Lima Saham Masuk LQ45, Begini Prospek dan Rekomendasinya

Walau begitu, dia melihat bahwa secara teknikal justru ada saham-saham yang berpotensi untuk masuk fase koreksi yang perkiraannya tidak sebentar. Hal itu disebabkan tren kenaikan harga yang telah terjadi sebelumnya.

 

Lalu, dari sisi fundamental secara umum emiten-emiten yang masuk itu juga mencatatkan pertumbuhan kinerja di 2021 dan diperkirakan tahun ini masih akan berlanjut. Kemudian, secara valuasi jika melihat dari sisi PE dan PBV hampir semuanya sudah lebih tinggi dari rata-rata historis 5 tahun.

"Sehingga tidak perlu terburu-buru apabila hendak mengakumulasi saham-saham tersebut di samping adanya potensi koreksi secara teknikal," jelasnya.

Baca Juga: IHSG Naik 0,50% ke 6.600 Pada Rabu (26/1), Net Buy Asing Mencapai Rp 100 Miliar



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×