kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham United Tractors (UNTR) jadi penjegal kinerja sektor perdagangan dan jasa


Rabu, 04 Desember 2019 / 19:27 WIB
Saham United Tractors (UNTR) jadi penjegal kinerja sektor perdagangan dan jasa
ILUSTRASI. Investor sedang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor perdagangan, jasa, dan investasi nampaknya kurang mampu menunjukkan tajinya. Menilik dari data pasar Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini indeks sektor perdagangan, jasa, dan investasi terkoreksi 0,59%.

Pada perdagangan pekan lalu indeks sektor ini pun telah terkoreksi 2,45%. Lebih jauh, sejak awal tahun hingga saat ini (year-to-date/ytd), sektor perdagangan dan jasa bahkan telah mengalami penurunan sebesar 2,73%.

Analis MNC Sekuritas Victoria Venny mengatakan, turunnya kinerja indeks sektor perdagangan dan jasa tidak lepas dari turunnya saham salah satu penghuni indeks ini, yakni saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

Menurut Venny, UNTR memegang sekitar 11,43% dari total bobot keseluruhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sehingga, UNTR memiliki andil yang cukup besar terhadap penurunan indeks sektor perdagangan dan jasa.

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,06% ke 6.133 di akhir perdagangan Selasa (3/12)

“Penurunan saham alat berat tersebut sejalan dengan penurunan sektor tambang batubara di tahun ini,” ujar Venny kepada Kontan.co.id, Rabu (4/12).

Menurut Venny, kecil kemungkinan peluang kenaikan harga bagi komoditas batubara. Hal inilah yang menyebabkan manajemen United Tractors merevisi penjualan hingga akhir tahun.

Emiten pemegang merek alat berat Komatsu ini menargetkan dapat menjual 3.200 unit alat berat hingga akhir 2019. Sebelumnya, UNTR optimistis dapat menjual 3.600 alat berat pada tahun ini.

Per Oktober 2019, UNTR berhasil menjual 2.734 unit alat berat Komatsu. Realisasi ini anjlok 34% dari realisasi penjualan pada 10 bulan pertama tahun 2018 yang mencapai 4.181 unit alat berat.

Hal ini yang menyebabkan pergerakan saham UNTR menjadi kurang moncer.

Melansir dari RTI Business, sejak sepekan ke belakang, saham UNTR telah terkoreksi 4,17%. Sejak sebulan ke belakang, saham UNTR telah terkoreksi 9,41%.

Bahkan secara ytd, saham UNTR telah rontok 24,31%. Hari ini pun saham UNTR melemah 2,13% ke level Rp 20.700 per saham.

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, pelemahan indeks sektor perdagangan dan jasa juga tidak lepas dari pelemahan saham UNTR.

“UNTR masuk dalam 16 besar emiten yang memberikan bobot terbesar terhadap IHSG. Sehingga, sektor perdagangan dan jasa juga cukup terpengaruh dengan penurunan saham UNTR,” terang Aria kepada Kontan.co.id, Rabu (4/12).

Baca Juga: Tahun 2019 tinggal sebulan, IHSG termasuk indeks berkinerja terburuk

Selain itu, ia menilai lesunya pergerakan indeks sektor perdagangan dan jasa juga diakibatkan konsumsi ritel yang masih di bawah ekspektasi. Namun, konsumsi ritel memiliki peluang untuk tumbuh pada akhir tahun.

Tidak ketinggalan, pergeseran gaya hidup masyarakat juga turut menjegal pergerakan indeks sektor perdagangan dan jasa. Misalkan gaya hidup masyarakat yang kini lebih cenderung belanja online ketimbang datang langsung ke toko konvensional.

“Pergeseran (shifting) cara belanja tentu ada juga pengaruhnya,” pungkas Aria.

Namun, hal ini kurang berdampak pada emiten produk elektronik. Karena masyarakat dinilai masih cenderung datang langsung ke toko untuk melihat kondisi barang elektronik yang akan mereka beli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×