kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham TLKM, BMRI, BBRI, ASII, BBNI Jadi Primadona Asing, Ini Penyebabnya


Jumat, 26 Agustus 2022 / 06:55 WIB
Saham TLKM, BMRI, BBRI, ASII, BBNI Jadi Primadona Asing, Ini Penyebabnya


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham big caps seperti TLKM, BMRI, BBRI, ASII, dan BBNI masih menjadi primadona investor asing sepanjang 2022. Hal itu tercermin dari nilai net buy atau beli bersih asing yang masuk ke lima saham sejak awal tahun. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 9,01% sejak awal tahun hingga kemarin. Pada periode ini, investor asing mencatatkan net buy alias beli bersih sebesar Rp 64,14 triliun.

CEO Edvisor.id, Praska Putrantyo menyebut, kenaikan suku bunga acuan Indonesia menjadi 3,75% menjadi hal yang sudah diekspektasikan oleh pelaku pasar. Mengingat laju inflasi tahunan Indonesia sudah mencapai 4,94% dan terlebih rencana kenaikan BBM bersubsidi.

"Faktor kekuatan ekonomi domestik menghadapi ancaman resesi juga menjadi pertimbangan investor asing untuk memilih Indonesia," tutur Praska kepada Kontan.co.id, Kamis (25/8). 

Baca Juga: Saham-Saham Ini Laris Diborong Investor Asing, Cek Rekomendasinya

Berdasarkan data RTI, TLKM mencatatkan net foreign buy terbesar mencapai Rp 10,5 triliun sejak awal tahun. Menyusul BMRI dan BBRI dengan beli bersih masing-masing Rp 5,5 triliun. 

Asing juga tercatat mengoleksi saham ASII dengan net buy senilai Rp 5,3 triliun. Selanjutnya ada saham BBNI beli bersih Rp 5,2 triliun. 

Praska bilang penggerak utama investor asing masuk pada kelima saham itu datang dari perbaikan dari kinerja keuangan yang terefleksi pada pertumbuhan pendapatan. 

"Di samping itu, prospek bisnis dari kelima saham tersebut dari perbankan, otomotif, dan telekomunikasi secara jangka panjang masih solid karena sejalan dengan pemulihan ekonomi," ucap dia. 

Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.174 Disertai Net Sell Asing Pada Hari Ini

Dari kelima saham itu, Prasaka lebih menjagokan saham ASII dan BBRI dengan target harga masing-masing Rp 7.400 per saham dan Rp 4.800 per saham. Praska mencermati dengan masuknya dana asing di pasar saham domestik dalam menjadi sinyal positif pada pergerakan IHSG. 

"Investor perlu wait and see terhadap kondisi makro secara global dan domestik, terutama terhadap laju inflasi dan potensi suku bunga acuan ke depan," ucap dia.

Untuk akhir tahun ini, Praska memproyeksikan target wajar IHSG berada di level 7.200. Menurut dia, kondisi IHSG sudah terbilang netral di tengah tantangan perlambatan ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×