Reporter: Avanty Nurdiana, Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. KamisĀ (10/10) saham TINS (PT Timah Tbk) ditutup menghijau. Ketika bursa menutup hari perdagangan, saham TINS berada di harga Rp 880 per saham.
Dibandingkan dengan harga sebelumnya (Rp 875), berarti harga saham TINS naik 0,57%. Pada awal perdagangan, saham TINS dibuka di atas harga penutupan sebelumnya, tepatnya Rp 880 per saham.
Baca Juga: Soal divestasi saham yang akan diserap MIND ID, Vale: Akan ada diskusi minggu ini
Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 915 dan harga terendah Rp 880, saham TINS ditutup naik Rp 5 dalam sehari.
Pada saat penutupan, harga permintaan (bid) tertinggi Rp 880 per saham. Di lain sisi, harga penawaran (offer) terendah di Rp 890 per saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham TINS mencapai Rp 45,80 miliar. Adapun total volume saham yang ditransaksikan mencapai 512.021 lot.
Baca Juga: TINS kurangi produksi di tengah penurunan harga
PT Timah kembali mengurangi penjualan ekspor. Strategi tersebut telah dilakukan sejak Juli 2019. Perusahaan ini telah mengurangi ekspor 1.000 ton-1.500 ton per bulan.
Mulai saat ini, jumlah ekspor TINS akan kembali dipangkas 1.000 ton per bulan. Penurunan penjualan ekspor merupakan respons atas penurunan harga timah.
Sehingga total pengurangan ekspor TINS mencapai 2.000 ton-2.500 ton per bulan.
"Pengurangan produksi dilakukan dengan memberhentikan operasi kapal keruk (dredge)," kata Direktur Utama PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa (8/10). Di tambang darat, TINS telah mengurangi jumlah shift kerja dari tiga shift menjadi satu shift.
Baca Juga: Harga logam industri masih dibayangi sentimen perang dagang sepanjang kuartal ketiga
Meski begitu harga timah di pasar dunia diklaim masih belum menguntungkan produsen timah.
Harga logam timah di London Metal Exchange untuk pengiriman tiga bulan berada di US$ 16.330 per ton pada Senin (7/10). Harga tersebut masih cenderung turun ketimbang harga di akhir Juli 2019 sebesar US$ 17.315 per ton.
Baca Juga: Harga logam industri masih dibayangi sentimen perang dagang sepanjang kuartal ketiga
Baca Juga: Saham Antam (ANTM) naik merespon kebijakan limbah nikel
Fluktuasi harga timah terus terjadi sepanjang tahun ini dan harga turun drastis mulai Juli 2019. Padahal pada Februari 2019, harga timah sempat meroket. Riza menyebut, harga timah loyo karena perang dagang China dan Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News