Reporter: Avanty Nurdiana, Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Mulai saat ini, jumlah ekspor TINS akan kembali dipangkas 1.000 ton per bulan. Penurunan penjualan ekspor merupakan respons atas penurunan harga timah.
Sehingga total pengurangan ekspor TINS mencapai 2.000 ton-2.500 ton per bulan.
"Pengurangan produksi dilakukan dengan memberhentikan operasi kapal keruk (dredge)," kata Direktur Utama PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa (8/10). Di tambang darat, TINS telah mengurangi jumlah shift kerja dari tiga shift menjadi satu shift.
Baca Juga: Harga logam industri masih dibayangi sentimen perang dagang sepanjang kuartal ketiga
Meski begitu harga timah di pasar dunia diklaim masih belum menguntungkan produsen timah.
Harga logam timah di London Metal Exchange untuk pengiriman tiga bulan berada di US$ 16.330 per ton pada Senin (7/10). Harga tersebut masih cenderung turun ketimbang harga di akhir Juli 2019 sebesar US$ 17.315 per ton.
Baca Juga: Harga logam industri masih dibayangi sentimen perang dagang sepanjang kuartal ketiga
Baca Juga: Saham Antam (ANTM) naik merespon kebijakan limbah nikel
Fluktuasi harga timah terus terjadi sepanjang tahun ini dan harga turun drastis mulai Juli 2019. Padahal pada Februari 2019, harga timah sempat meroket. Riza menyebut, harga timah loyo karena perang dagang China dan Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News