Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham teknologi di bursa kawasan Asia tengah naik daun. Bahkan di beberapa bursa saham teknologi menjadi saham paling cuan sepanjang tahun berjalan ini.
Di China, misalnya, saham Eoptolink Technology Inc. Ltd menjadi saham dengan kenaikan paling tinggi di indeks CSI 300. Saham Eoptolink Technology Inc. Ltd sudah melesat 343,05% secara year to date per Rabu (1/10).
Menyusul saham Zhongji Innolight Co Ltd., saham Foxconn Industrial Internet dan Suzhou TFC Optical Communication Co Ltd. yang masing-masing melesat 226,84%, 207,02% dan 157,14%.
Baca Juga: Sektor Teknologi Melesat, Cermati Saham-Saham Rekomendasi Analis
Di pasar saham Hong Kong, saham JD Health International Inc. dan Alibaba Group Holding Ltd masing-masing mengembang 136,65% dan 116,52% sepanjang tahun berjalan ini.
Bergeser ke pasar Jepang, saham Softbank Group Corp yang sudah melojak 98,58%. Kemudian ada saham NEC Corp dan M3 Inc yang masing-masing naik 67,46% dan 62,31%.
Ternyata, kenaikan tersebut juga dialami oleh saham-saham teknologi dalam negeri. Ini tercemin dari performa indeks IDX sektor Teknologi yang sudah melesat 175,22% secara year to date.
Mirip dengan bursa tetangga, saham teknologi Tanah Air juga mampu menjadi penggerak bursa saham. Yakni, saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang melesat 573,70% sepanjang 2025 berjalan ini.
Kenaikan saham pengelola pusat data yang terafiliasi dengan Toto Otto Sugiri itu sudah berkontribusi sebesar 287,06 poin terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Investment Advisor Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis menilai kenaikan saham-saham teknologi dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga global hingga akhir 2025.
Baca Juga: Kembangkan IoT, Telkomsel Menjalin Kerjasama dengan Korporasi dari Berbagai Sektor
Di mana, The Fed dan sejumlah bank sentral besar masih berpeluang menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali di kuartal IV-2025. Bank Indonesia (BI) bahkan sudah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 bps sepanjang tahun ini.
“Hal ini mendorong risk appetite investor terhadap saham growth seperti teknologi. Selain itu penguatan terhadap saham-saham teknologi juga dipengaruhi oleh adopsi digital dan AI,” jelas Alrich.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menambahkan memang dari awal tahun prospek dan sentimen terhadap saham teknologi sedang bagus tidak hanya di Indonesia tapi secara global.
“Karena pengembangan AI ada juga investor global yang memborong emiten semiconductor di pasar lain ini semua juga pengaruh sentimen ke saham teknologi domestik,” ucapnya.
Dari dalam negeri, Arjun mencermati lonjakan indeks IDX sektor Teknologi tak terlepas dari kontribusi saham DCII karena menempati bobot paling tinggi. Wajar kapitalisasi pasar DCII mencapai Rp 677 triliun, terbesar nomor empat di BEI.
Baca Juga: Saham Teknologi Berpeluang Melaju Jika Suku Bunga Layu
Menurutnya, kenaikan saham DCII sepanjang tahun ini dipengaruhi oleh fundamental yang solid dengan pertumbuhan laba yang tinggi dan konsistem. DCII juga mendapat sentimen positif dari prospek data center.
“DCII yang bergerak dibidang infrastruktur digital seperti cloud computing dan data center mengalami sentimen positif akibat proyeksi permintaan dan kebutuhan data center di masa depan,” kata Arjun.
Arjun bilang ekspektasi ekspansi data center serta meningkatnya permintaan cloud dan infrastruktur digital juga mendorong proyeksi pendapatan DCII sehingga translasi juga ke kenaikan harga sahamnya sendiri
Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menyoroti untuk saham-saham teknologi dalam negeri juga dipengaruhi oleh kinerja fundamental masing-masing emiten yang positif.
Dia mencermati secara teknikal, kenaikan saham EMTK sudah melampaui target harga yang dipasang. Sementara saham teknologi lainnya, seperti GOTO dan BUKA masih dalam tren positif dan belum melampaui target.
“Secara teknikal, GOTO saat ini masih proses limited downside karena sentimen positifnya berkaitan dengan stabilitas ekonomi domestik yang ditunjang oleh permintaan domestik yang tinggi,” ucapnya.
Untuk itu, dari saham-saham yang masuk dalam indeks IDX Sektor Teknologi pilihannya jatuh pada BUKA dan GOTO. Dia merekomendasikan add BUKA dengan target harga di Rp 222 dan add GOTO dengan target Rp 74.
Sementara, Alrich menilai saham EMTK, BUKA dan WIRG masih menarik untuk dicermati. Dia merekomendasikan hold atau beli EMTK dengan target harga di Rp 1.700 dan stop loss di bawah Rp 1.350.
Selanjutnya: Pemerintah Dapat Tambahan Saham Freeport, Pengamat Sebut Ini Bukan Saat yang Tepat
Menarik Dibaca: 7 Zodiak yang Paling Kompetitif, Capricorn Salah Satunya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News