kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Singaraja Putra (SINI) bisa ditransaksikan lagi mulai Senin (13/1)


Sabtu, 11 Januari 2020 / 08:00 WIB
Saham Singaraja Putra (SINI) bisa ditransaksikan lagi mulai Senin (13/1)
ILUSTRASI. Kamar hotel Imperial milik PT Singaraja Putra Tbk (SINI) di Cikarang. Harga saham Singaraja Putra sudah naik lebih dari 15 kali lipat dari harga IPO.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah suspensi hampir sebulan, Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham dan waran PT Singaraja Putra Tbk (SINI) dan SINI-W mulai Senin (13/1). Pada 18 Desember lalu, saham dan waran Singaraja Putra kena suspend karena peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Suspensi atas perdagangan saham dan waran seri I Singaraja Putra (SINI dan SINI-W) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 13 Januari 2020," ungkap BEI dalam pengumuman bursa, Jumat (10/1).

Baca Juga: Naik 15 kali lipat sejak IPO, saham Singaraja Putra (SINI) kena suspensi

BEI juga telah menyetop perdagangan saham emiten hotel dan perkayuan ini pada 12 Desember lalu untuk cooling down setelah kenaikan harga berturut-turut. Tapi harga saham SINI masih juga melaju kencang.

Pada perdagangan terakhir sebelum suspensi, tanggal 17 Desember, harga saham Singaraja Putra melesat 21,77% Rp 1.650 per saham. Harga saham Singaraja Putra sudah naik lebih dari 15 kali lipat dari harga initial public offering (IPO) yang sebesar Rp 108 per saham. Emiten ini baru melantai di BEI pada 8 November 2019.

Selain menjalankan usaha bisnis hotel yang beroperasi pada tahun 2006, Singaraja Putra pun memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perdagangan dan industri pengolahan kayu berorientasi ekspor.

Baca Juga: Baru Melantai di Bursa, Yuk Simak Agenda Bisnis Singaraja Putra (SINI)

Pada 2018, SINI mencatatkan pertumbuhan signifikan. Pemicunya adalah akuisisi 54% saham sebuah perusahaan perdagangan dan pengolahan kayu, PT Interkayu Nusantara (IKN). Kendati memulainya sebagai bisnis penginapan, sumber pendapatan terbesar SINI adalah anak usahanya. Sebagai gambaran, pendapatan bisnis kayu mencapai Rp 109 miliar per Mei 2019 lalu, 99,5% dari total pendapatan perusahaan.

Pada akhir tahun ini, Singaraja membidik target pendapatan hingga Rp 246 miliar. Adapun hingga kuartal III lalu, perusahaan ini sudah merealisasikan 76% dari target yang dibidik. Singaraja Putra menargetkan laba bersih Rp 4 miliar hingga tutup tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×