Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diprediksi akan lebih likuid ke depannya. Sebab, emiten ini telah memperoleh restu untuk melakukan aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:2. Sehingga, setiap satu saham dengan nilai nominal Rp 100 akan menjadi dua saham dengan nilai nominal Rp 50.
Dalam catatan Kontan.co.id, kemungkinan stock split ini akan dilaksanakan pada bulan September 2020. SIDO menggelar stock split untuk meningkatkan likuiditas sahamnya, khususnya bagi investor ritel.
Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, saham SIDO masih akan memiliki prospek yang positif. Dia menambahkan, aksi korporasi stock split ini akan meningkatkan likuiditas SIDO.
"Volume transaksinya lebih banyak karena lebih banyak yang afford untuk membeli sahamnya. Contohnya aksi korporasi serupa yang dilakukan oleh saham HMSP pada tahun 2016 silam dan UNVR pada awal tahun 2020," kata Zamzami, Senin (7/9).
Baca Juga: Sido Muncul: Konsumer produk herbal itu loyal
Setelah stock split, Zamzami memprediksi kinerja Sido Muncul masih cukup cerah. Dia bilang, capaian kinerja SIDO juga masih terus bertumbuh dengan margin yang membaik dan posisi utang yang terbilang rendah. Pun dari segi rasio profitabilitas terbilang masih sehat, dengan return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) di atas 20%.
Rekomendasi saham
Sepanjang semester I-2020, SIDO berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 1,45 triliun atau tumbuh 3,51% dibanding realisasi penjualan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,41 triliun.
SIDO juga mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp 413,79 miliar di periode Januari-Juni 2020. Realisasi tersebut naik 10,60% dibanding laba bersih SIDO di semester I 2019 yang tercatat sebesar Rp 374,11 miliar.
Baca Juga: Mengukur prospek SIDO seiring rencana stock split
Dia menyarankan pelaku pasar untuk menunggu harga saham SIDO terkoreksi dan buy on weakness untuk koleksi. Zamzami memasang target harga SIDO sebesar Rp 1.450 per saham. Senin (7/9) harga saham SIDO stagnan pada Rp 1.400 per saham dengan nilai price to earning ratio (PER) sebanyak 25,45 kali.
Selanjutnya: Saham-saham kecil dan menengah ini menarik jadi alternatif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News