Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham sektor perindustrian diprediksi masih bakal positif hingga akhir tahun. Hal ini seiring tangguhnya kinerja perindustrian tanah air. Sejak awal tahun, indeks IDX Sektor Perindustrian sudah meningkat 17,48%.
Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan sektor saham perindustrian masih sangat prospektif. Prospek positif ini bertambah bagi emiten-emiten yang memiliki diversifikasi banyak lini usaha dan konsisten terhadap peningkatan volume penjualan ekspor ke berbagai negara mitra dagang.
"Faktornya juga ditopang oleh performa keuangan perusahaan sektor perindustrian yang mayoritas tumbuh signifikan dibanding kuartal kedua 2022," kata Nico kepada Kontan.co.id, Senin (14/11).
Baca Juga: IHSG Melorot 0,98% Dengan Net Sell Asing Rp 1,03 Triliun Pada Senin (14/11)
Nico mencontohkan dua emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar pada sektor perindustrian yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 103% secara tahunan dan PT Astra International Tbk (ASII) mencatat pertumbuhan laba bersih 56% yoy jika dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu.
"Peningkatan laba bersih keduanya memiliki pola yang sama yakni berkat kenaikan penjualan barang jasa serta pendapatan atas kontrak yang telah diselesaikan," ujar Nico.
Sementara, saham PT Astra Graphia Tbk (ASGR) dan PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang impresif secara tahunan. Peningkatan laba bersih ASGR terdorong oleh peningkatan pendapatan berkat tingginya permintaan layanan data digital dan industri digital printing.
DYAN berbalik mencatat laba bersih dari yang sebelumnya rugi bersih. Peningkatan laba bersih DYAN yang bergerak di sektor industri meeting, incentive, convention, and events (MICE) juga didorong oleh peningkatan pendapatan kuartal ketiga 2022 yang sangat signifikan. Bisnis penyewaan hotel dan penyelenggaraan acara offline-online makin ramai.
"Secara tahun berjalan 2022, harga saham ASGR naik 18,18% dan DYAN naik 37,33%," ujar dia.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Melanjutkan Pelemahan Pada Selasa (15/11)
Nico mengatakan kinerja harga saham emiten industri akan sejalan dengan prospek bisnis dari masing-masing emiten di sektor ini. Investor akan semakin melirik emiten dengan prospek bisnis menjanjikan.
Nico masih merekomendasikan saham UNTR hingga akhir tahun. Dilihat dari sisi valuasi melalui rasio PER, saham UNTR masih sangat murah dengan PER 5,90 sedangkan PER rata-rata subsektor perindustrian di level 20,13 kali.
"Target resistance terdekat berada di level Rp 32.000 dan jika menembus itu, maka bisa menyentuh resistance berikutnya di level Rp 35.000 per saham," pungkas Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News