kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) masih layak koleksi, ini sebabnya


Selasa, 29 Januari 2019 / 21:20 WIB
Saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) masih layak koleksi, ini sebabnya


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berhasil memiliki 17.437 tower dan 28.319 tenant di akhir tahun 2018. Selain itu hingga akhir 2018, TOWR telah membangun sekitar 9.400 kilo meter (km) jaringan fiber optic. Sekitar 5.000 km merupakan jaringan backbone dan sisanya 4.400 km untuk fiberisasi tower.

Saat ini TOWR telah memiliki order sewa jangka panjang fiber optic sekitar 13.600 km, yang seluruhnya untuk fiberisasi tower. Manajemen TOWR memperkirakan bahwa nilai kontrak baru yang telah diterima hingga saat ini dari sewa tower, fiberisasi tower dan HTS mencapai sekitar Rp 5,8 triliun. Penambahan pendapatan tersebut akan diperoleh secara berkala mulai dari tahun 2019 sampai akhir masa kontrak.

Adam Gifari, Wakil Direktur Utama TOWR menjelaskan bahwa perolehan kontraknya diperoleh dari operator telekomunikasi dan pemerintah. Namun, ia tidak mau memberikan penjelasan rinci soal besaran kontrak dari para operator data dan pihak pemerintah. "Saya sulit bicara breakdown karena kalau kami sebutkan operator X lebih besar dari operator Y, maka bisa berdampak ke saham X naik dibanding saham Y," kata Adam kepada Kontan.co.id, Selasa (29/1).

Sementara itu, analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai prospek kinerja TOWR di 2019 bakal bagus. "Prospeknya pasti bagus karena kebutuhan akan menara yang diperkirakan dapat mencapai 30.000 menara dengan 73.000 kontrak sewa dalam 5-8 tahun ke depan," kata Sukarno.

Kemudian ia mengungkapkan bahwa penetrasi penggunan smartphone akan terus bertumbuh. Maka ia memprediksi pendapatan TOWR akan mampu tumbuh di kisaran 5% hingga 10% di 2019 ini. "Untuk sekarang, harga wajar TOWR masih tergolong murah mengingat sekarang PER 17 kali. Masih di bawah PER industri sebesar 19,5 kali dan PER sektor 18,6 kali," ujarnya.

Sukarno menyebut, margin laba bersih TOWR saat ini sebesar 39% dengan return on equity (ROE) sebesar 28%. "Rasio margin laba bersih TOWR di atas margin laba bersih industri di 22,28% dan sektor 19,9%. Rasio ROE juga di atas ROE industri di 22,19% dan sektor di 19,89%," tambah dia.

Dari sisi saham, ia merekomendasikan beli saham TOWR dengan target harga untuk jangka panjang di level Rp 910 per saham. Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham TOWR masih stagnan di level Rp 765 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×