Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG merosot 9,4 poin atau 0,14% ke level 6.850,61 pada penutupan perdagangan Jumat (30/12).
Sepanjang perdagangan IHSG lebih banyak bergerak di zona hijau dengan level tertinggi 6.888,73 dan level terendah 6.838,58. Kendati melemah, tapi dalam sepekan IHSG masih menguat 0,73%.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,73% ke Level 6.850 dalam Sepekan, Cermati Sentimen Pendorongnya
Penurunan lima sektor jadi pemberat IHSG pada Jumat. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor barang konsumer primer, teknologi, barang konsumer dan energi.
Total volume perdagangan di BEI pada perdagangan akhir tahun 2022 ini sebesar 18,53 miliar dengan total nilai transaksi Rp 9,62 triliun. Ada 287 saham yang turun, 224 saham yang naik dan 197 saham yang stagnan.
Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 768,32 miliar di seluruh pasar pada akhir pekan ini.
Kendati demikian, sejumlah saham ini tercatat banyak dikoleksi asing.
Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 16,06 miliar. Saham BBTN ditutp flat di Rp 1.350 per saham. Total volume perdagangan saham BBTN mencapai 38,11 juta dengan nilai transaksi Rp 51,65 miliar.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga banyak dikoleksi asing Rp 15,69 miliar. Saham BMRI ditutup melemah 0,50% ke Rp 9.925 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 20,56 juta dengan nilai transaksi Rp 105,25 miliar.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.850 Pada Jumat (30/12), Net Sell Asing Rp 768 Miliar
Kemudian saham PT United Tractors Tbk (UNTR) juga banyak dikoleksi asing Rp 11,24 miliar. Saham UNTR ditutup turun 0,76% ke Rp 26.075 per saham. Total volume perdagangan saham UNTR mencapai 2,69 juta dengan nilai transaksi Rp 70,49 miliar.
Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Jumat:
1. BBTN Rp 16,06 miliar
2. BMRI Rp 15,69 miliar
3. UNTR Rp 11,24 miliar
4. MIKA Rp 8,73 miliar
5. ENRG Rp 8,16 miliar
6. UNVR Rp 4,96 miliar
7. BBNI Rp 3,59 miliar
8. ACES Rp 3,54 miliar
9. ERAA Rp 3,33 miliar
10. ITMG Rp 3,11 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News