kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham-saham semen, kertas, dan poulty menopang kenaikan sektor industri dasar


Senin, 11 November 2019 / 19:32 WIB
Saham-saham semen, kertas, dan poulty menopang kenaikan sektor industri dasar
ILUSTRASI. Papan elektronik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks sektor industri dasar menguat di tengah pelemahan sektor lainnya.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sepekan ke belakang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,51%. Namun, salah satu indeks yakni industri dasar justru menguat dalam sepekan.

Meski pada perdagangan hari ini indeks industri dasar terkoreksi 0,82%, akan tetapi sepanjang pekan lalu indeks industri dasar telah menguat 2,16%. Bahkan, sejak awal tahun hingga saat ini, indeks sektor industri dasar telah menguat 10,19%.

Baca Juga: Rupiah berpotensi kembali melemah besok

Hal ini kontras dengan kondisi indeks sektoral lain, misalkan saja indeks barang konsumen yang turun 1,67% selama sepekan. Indeks properti dan konstruksi turun 1,13% dalam perdagangan pekan lalu.

Moncernya kinerja indeks industri dasar tidak lepas dari saham-saham yang menjadi pendorong pergerakan indeks ini. “Pulp and paper serta semen kembali memberi kontribusi terhadap kenaikan sektor industri dasar dalam pekan lalu,” kata Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso kepada Kontan.co.id, Senin (11/11).

Baca Juga: IHSG turun 0,47% dengan volume dan nilai transaksi tipis pada Senin (11/11)

Melansir dari RTI Business, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) melesat 10,09% dalam waktu sepekan. Begitu pula dengan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang naik 0,94% dalam sepekan.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengatakan, secara umum indeks sektor industri dasar akan menghijau di momen-momen akhir tahun seperti sekarang. Hal ini tidak lepas dari semakin dekatnya momentum Hari Raya Natal dan tahun baru. “Biasanya orang-orang akan meningkatkan konsumsi khususnya dari sisi poultry (ternak),” terangnya kepada Kontan.co.id.

Di sisi lain, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, menguatnya indeks industri dasar tidak lepas dari masuknya asing ke saham-saham di sektor tersebut. Oleh karena itu, penguatan yang terjadi sangatlah wajar seiring terjadinya akumulasi.

Selain itu, William menilai emiten poultry serta pulp and paper sudah minim sentimen negatif untuk saat ini. Sehingga, dia merekomendasikan saham poultry serta pulp and paper. "Saham-saham CPIN, TKIM, JPFA, dan INKP," ujar William kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Harga masih turun, waktunya investor berburu emas Antam

Aria menilai, indeks industri dasar memiliki peluang untuk menguat hingga akhir tahun. Sebab, emiten semen yang merupakan bagian dari indeks sektor ini memiliki harapan kenaikan kinerja keuangan pada akhir kuartal IV 2019.

Selain itu, emiten pulp and paper juga memiliki valuasi yang murah serta memiliki peluang untuk menguat lebih lanjut. “Walaupun emiten semen tidak murah secara valuasi, namun realisasi anggaran di proyek konstruksi akan memberikan sentimen jangka pendek yang menguntungkan,” kata Aria.

Untuk itu, Aria memberi rekomendasi buy on weakness terhadap saham TKIM, INKP, SMGR, dan INTP.

Baca Juga: Kondisi Hong Kong memanas: Bursa Asia anjlok, yen menguat, emas melompat

Di sisi lain, menurut Catherina, konsumsi yang meningkat jelang Hari Raya Natal menjadikan emiten poultry sebagai saham industri dasar dengan prospek terbaik saat ini.

Catherina merekomendasikan beli saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan target harga Rp 2.600 per saham serta hold saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan target harga Rp 7.000 per saham.

Sementara itu, ia merekomendasikan hold terhadap saham emiten semen yakni SMGR dengan target harga Rp 12.900 per saham serta INTP dengan target harga Rp 20.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×