Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, Selasa (7/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,04% ke level 4.987,082. Dalam sebulan perdagangan, IHSG telah melemah 0,95%.
Meski demikian, saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar kecil berhasil menguat di tengah koreksi yang menimpa IHSG. Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) misalnya, dalam sebulan perdagangan berhasil melesat 191,46%.
Saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) pun demikian, menguat 126,67% dalam sebulan. Dalam sepekan saja, saham BBHI menguat 115,19%.
Baca Juga: BRI dan BNI bakal bantu Kookmin susun direksi Bukopin? Ini kata OJK
Saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) hari ini menguat 14,14% ke level Rp 452 per saham. Dalam sepekan perdagangan, saham BRIS menguat 46,75%. Jika ditarik selama sebulan, saham anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini menguat 43,95%.
Saham bank milik Pemerintah provinsi Jawa Timur, yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tb k (BJTM) juga menguat 6,86% dalam sebulan perdagangan.
Lalu, apa yang membuat saham-saham perbankan lapis kedua ini menguat di tengah melemahnya IHSG?
Analis Sucor SekuritasHendriko Gani membenarkan, saham-saham perbankan seperti ARTO, AMAR dan BRIS memang sedang mengalami kenaikan volume transaksi selama beberapa hari terakhir. Namun khusus untuk saham ARTO, Hendriko melihat sudah mulai mengalami penurunan transaksi kembali.
Sedangkan untuk saham AMAR per penutupan sesi 1 hari ini telah membentuk pola candle shooting star yang merupakan indikasi candle pembalikan arah.
Baca Juga: Doa mantan Dirut BEI jadi viral, Tito: Ini reminder di dalam doa
“Sedangkan saham BRIS sedang berusaha menembus resistance-nya pada kisaran Rp 444- Rp 446 dan jika berhasil menembus level ini, masih ada potensi melanjutkan penguatan,” ujar Hendriko, kepada Kontan.co.id, Selasa (7/7).
Saham entitas BBRI lainnya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) juga menguat 11,85% dalam sebulan. Menurut Hendriko, saat ini saham AGRO sedang breakout dari resistance konsolidasinya di level Rp 1.44. Level resistance selanjutnya adai di level Rp 170- Rp 171.
Untuk saham BBHI, Hendriko melihat saham ini sudah memulai fase uptrend-nya dan saat ini sedang mengalami koreksi yang masih tergolong wajar setelah mengalami penguatan yang cukup signifikan.
Sedangkan untuk saham dua bank pembangunan daerah (BPD), yakni BJTM dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) masih cenderung bergerak sideways walaupun berhasil ditutup menguat hari ini.
Keduanya berada pada level resistennya yang jika berhasil ditembus, maka ada potensi mengalami penguatan lebih lanjut.
Baca Juga: Pembagian Biaya Corona antara Pemerintah dan BI Mulai Memacu Kontroversi
Hendriko menilai, kenaikan kedua saham ini juga akibat terkena sentimen wacana penempatan dana pada bank pembangunan daerah (bpd) yang akhirnya menjadi sentimen pendorong.
Berembus kabar bahwa pemerintah bakal menyiapkan juga dana titipan kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Sebelumnya, pemerintah telah menyuntikkan dana senilai Rp 30 triliun kepada bank pelat merah, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News