Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sementara, terhadap saham-saham barang konsumen yang cenderung mendominasi saham-saham laggard, Okie bilang itu dipicu perkembangan pemulihan daya beli masyarakat pada kuartal I ini yang diproyeksikan masih melambat. Sehingga, diprediksi akan berdampak pada permintaan emiten.
Kendati kinerja sektor barang konsumen kurang memuaskan, pemulihan ekonomi nasional mulai tercermin dari membaiknya indeks PMI Manufaktur diharapkan dapat berdampak pada kinerja emiten.
Oleh karena itu, terhadap saham-saham barang konsumen itu Okie cenderung menyarankan buy ICBP dengan target harga Rp 10.175, hold MYOR dengan target harga Rp 2.750, dan hold UNVR dengan target harga Rp 7.500.
Sementara Anggaraksa melihat, saham-saham barang konsumen cenderung masih lagging karena saham sektor defensif memang kurang atraktif di siklus awal pemulihan ekonomi seperti saat ini.
Baca Juga: Wall Street melemah, investor beralih dari saham ke obligasi saat yield naik
"Investor lebih melirik saham-saham siklikal yang berpotensi bergerak lebih agresif di masa recovery," ujar Anggaraksa. Dia menambahkan, TBIG yang digadang-gadang bergerak di industri yang prospektif di tengah pandemi Covid-19 pun masuk saham laggard karena pergerakan harga sahamnya memang perlu konsolidasi wajar pasca kenaikan lebih dari 30% di bulan Januari lalu.
Dia cenderung merekomendasikan overweight untuk UNVR dengan target harga Rp 7.600 dan ASII dengan target harga Rp 5.800 per saham.
Baca Juga: Vaksin belum efektif, saham-saham ini masih akan menjadi pemberat laju IHSG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News