kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Saham-saham konstruksi BUMN layak koleksi, simak target untuk 2020


Senin, 10 Februari 2020 / 20:33 WIB
Saham-saham konstruksi BUMN layak koleksi, simak target untuk 2020
ILUSTRASI. Progres pembangunan proyek Jalan Tol Cinere - Serpong di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (13/1). Hingga kini pemerintah masih mencari dana tambahan untuk melanjutkan target pembangunan 2.500 kilometer jalan tol hingga tahun 2024 sebesar Rp 400


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga memprediksi arus kas operasional di akhir tahun 2019 bakal positif. Pasalnya per Desember 2019 WIKA menerima arus kas masuk sebesar Rp 10 triliun. Hal ini mendorong gearing ratio WIKA ditargetkan di bawah 1 kali dan debt to equity ratio (DER) perusahaan mencapai 2,2 kali.

“Untuk DER di kuartal III-2019 di angka 2,4 kali dari covenant 3,5 kali. Masih sangat sehat,” kata Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya.

Sebelumnya, Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana juga menjelaskan pihaknya akan lebih berhati-hati dalam memilih proyek dengan skema turnkey. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga rasio keuangan tetap sehat.

Baca Juga: Catat! Megaproyek 35.000 MW Baru akan Kelar di 2029

Tahun ini Wijaya Karya hanya menganggarkan belanja modal sebesar Rp 11, 5 triliun. Kesiapan lain yang ditunjukkan perusahaan ini adalah target nilai kontrak baru yang naik 54% dari realisasi Rp 42,1 triliun menjadi Rp 65 triliun.

Sedangkan, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 5,5 triliun di tahun ini dengan target nilai kontrak baru Rp 35 triliun. Jumlah tersebut naik 138,1% dari realisasi nilai kontrak 2019 yang sebesar Rp 14,5 triliun.

Sementara itu PT PP Tbk (PTPP) juga cukup optimistis dengan peluangnya di tahun ini. Emiten pelat merah ini bersiap menganggarkan belanja modal 2020 sebesar Rp 6,65 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan properti sebesar Rp 2,02 triliun, infrastruktur Rp 2,88 triliun, energi Rp 1,14 triliun dan peralatan konstruksi sebesar Rp 471 miliar.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) targetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung 70% di 2020

PTPP mengungkapkan, pendanaan belanja modal berasal dari saldo laba ditahan, saldo rights issue, saldo penyertaan modal negara (PMN) dan obligasi. PTPP berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 3,5 triliun.

PTPP juga tercatat akan melanjutkan divestasi Pelabuhan Kualatanjung, Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dan Tol Pandaan Malang. PTPP menargetkan setiap aset yang akan didivestasi minimal memiliki price to book value (PBV) 1,3 kali. Selain itu, PTPP menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 40,3 triliun, naik dari capaian 2019 sebesar Rp 33,5 triliun.

Selvi merekomendasikan buy untuk ADHI dengan target harga Rp 1.800 per saham, WSKT dengan target harga Rp 1.750 per saham, WIKA dengan target harga Rp 2.600 per saham, dan PTPP dengan target harga Rp 2.100 per saham. Target harga tersebut berlaku hingga Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×