kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham-saham ini jadi top gainers di 2020, bagaimana rekomendasi sahamnya?


Minggu, 03 Januari 2021 / 21:34 WIB
Saham-saham ini jadi top gainers di 2020, bagaimana rekomendasi sahamnya?
ILUSTRASI. Sejumlah saham mencetak kenaikan harga tertinggi pada tahun lalu meski IHSG tertekan.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

Nafan melanjutkan, saham-saham top gainers ini juga memiliki fundamental yang cukup bagus. Misalnya saja, PT Kimia Farma Tbk yang mencetak pertumbuhan penjualan di tengah pandemi Covid-19.

Emiten farmasi plat merah ini mencatat kenaikan penjualan sejak Januari hingga September 2020 hingga 2,47% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 7,05 triliun. Jumlah tersebut naik dari periode yang sama tahun 2019 yang tercatat Rp 6,88 triliun.

Ia juga menilai, ANTM dan INCO memiliki fundamental yang cukup kuat, kenaikan harga nikel berdampak signifikan bagi produsen nikel ke depannya.

Sebagai informasi, per kuartal ketiga 2020, ANTM membukukan laba bersih senilai Rp 835,78 miliar atau naik 30,28% secara tahunan. Secara kuartalan, laba bersih ANTM naik hingga 105% dibanding kuartal sebelumnya.

Baca Juga: IHSG diprediksi menguat Senin (4/1), berikut rekomendasi saham yang bisa dicermati

Dari sisi penjualan, emiten pertambangan pelat merah ini membukukan pendapatan senilai Rp 18,03 triliun atau menurun 26% secara tahunan. Hanya saja, secara kuartalan, penjualan Aneka Tambang melesat hingga 119% dari Rp 4,02 triliun di kuartal kedua 2020 menjadi Rp 8,81 triliun.

Sedangkan INCO mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 47.800% secara tahunan menjadi US$ 76,64 juta di kuartal III 2020, dari hanya US$ 160.000 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Di saat yang bersamaan, pendapatan Vale Indonesia naik 12,7% secara tahunan, dari US$ 506,46 juta menjadi US$ 571,02 juta pada sembilan bulan 2020. Secara keseluruhan, Nafan memandang saham-saham tersebut masih memiliki prospek yang cukup baik tahun ini.

Ia memberikan rekomendasi maintain buy ANTM dengan target harga Rp 2.240 atau Rp 2.250. Serta rekomendasi maintain buy saham KRAS dengan target harga Rp 474, target selanjutnya Rp 498, Rp 515, dan Rp 515.

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menyarankan pelaku pasar untuk tetap berhati-hati pada saham-saham yang mengalami kenaikan tertinggi di 2020. Reza mengungkapkan sejumlah kabar berita mengenai emiten terkait turut mengungkit harga sahamnya.

“Jadi, pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk masuk ke saham-saham tersebut. Apalagi, kalau saham-sahamnya masih dinilai rendah oleh pelaku pasar dan adanya anggapan akan meningkatnya kinerjanya karena pemberitaan itu,” tambahnya.

Dilihat dari laporan keuangan hingga kuartal III tahun lalu, Reza melihat BRIS, BBKP, dan KRAS mempunyai fundamental yang cukup baik karena masih mencatatkan laba. Hanya saja Reza belum dapat memberikan rekomendasi untuk saham-saham ini.

Selanjutnya: Saham-saham ini bisa dicermati di awal perdagangan 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×