Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Adapun target harga GGRM berada di Rp55.000, ADRO di Rp 1.400, dan BTPS Rp 3.000.
Tidak jauh berbeda, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama cenderung mengunggulkan BBRI dan ADRO di antara saham-saham top leader lainnya. Walaupun diakui Okie, harga keduanya sudah terkerek signifikan.
Berdasar data RTI Business, harga saham BBRI sepanjang bulan Mei sudah naik 24,47% ke Rp 2.950 Sementara ADRO naik 25,71% ke Rp 1.100.
Baca Juga: Sejumlah pabrik konsumer di Jawa Barat siap jalankan new normal
"Namun jika kita mengacu pada value dari perusahaan, saat ini terbilang relatif murah," ungkap Okie ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (30/5).
Apalagi, jika dilihat dari sentimen yang ada, sektor perbankan mendapat stimulus dari regulator yang cukup berpihak pada kualitas dari kredit bank. Untuk ADRO, sentimen positif berasal dari pelonggaran aktivitas negara-negara mitra dagangnya. Diharapkan pelonggaran ini memicu peningkatan permintaan batubara. Sehingga, penguatan tren harga batubara dapat berdampak pada kualitas dari emiten di sektor itu.
Okie menambahkan, mayoritas saham top leader itu memiliki fundamental yang baik. Sehingga, wajar ketika IHSG naik, saham-saham tersebut terpacu juga untuk meningkat.
Adapun ke depan Okie memproyeksikan saham-saham top eader itu masih berpotensi menguat meskipun terbatas. Ini seiring dengan pergerakan IHSG yang selama sepakan terakhir telah menghijau 4,56% ke level 4.753,61. Investor perlu bersiap untuk profit taking dalam jangka pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News