kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham-saham emiten ini masuk daftar efek margin dan short sell, apa kata analis?


Kamis, 02 Januari 2020 / 22:33 WIB
Saham-saham emiten ini masuk daftar efek margin dan short sell, apa kata analis?
ILUSTRASI. Personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Pada awal perdagangan pertama tahun 2020, Indeks Harg


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan lima saham baru yang masuk ke dalam daftar efek margin dan daftar efek short sell. Rinciannya, empat saham masuk ke dalam daftar efek margin dan satu saham masuk ke dalam daftar efek short sell.

Adapun empat emiten yang masuk dalam daftar efek margin adalah PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI), PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. (GIAA), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), dan PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN). Sementara itu, KEEN juga tercatat masuk dalam daftar efek shortsell

Baca Juga: Simak saham-saham yang masuk dalam daftar efek margin dan shortsell bulan Oktober

Selain ada saham yang masuk ke dalam daftar efek margin , ada pula saham-saham yang keluar dari daftar tersebut,  seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK), dan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA). Adapun untuk ADHI, BGTG, dan LUCK juga tercatat keluar dari daftar Efek Short sell

"Daftar Efek tersebut mulai berlaku tanggal 2 Januari 2020," kata kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam keterangan yang disampaikan, Senin (30/12). 

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyampaikan dengan masuknya saham-saham baru tersebut ke dalam daftar efek margin dan daftar efek short sell akan meningkatkan likuiditas saham.

Baca Juga: Tridomain Performance (TDPM) bidik pertumbuhan penjualan 15% tahun ini

"Biasanya, jika mereka mendapatkan pendanaan, sahamnya menjadi lebih likuid," kata Hans Kwee ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/1).

Berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, saham margin merupakan saham yang boleh ditransaksikan menggunakan fasilitas margin yang disediakan perusahaan sekuritas. Fasilitas margin ini memungkinkan nasabah membeli saham beberapa kali lipat dari jumlah dana yang tersedia.

Sementara itu, saham short sell adalah saham yang memperbolehkan investor meminjam dana (on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) pada harga tinggi, dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham kepada sekuritas pada saat saham turun.

Hans Kwee menambahkan, saham-saham yang masuk ke dalam dua daftar tersebut memang biasanya memiliki likuiditas yang cukup memadai. Meski demikian, ia menyarankan agar investor untuk tetap melihat kinerja fundamental perusahaan. 

Baca Juga: Ini saham baru yang masuk daftar transaksi margin dan shortsell di bulan Juli 2019

Sementara itu, Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan trader akan melakukan eksekusi trading saham-saham dalam daftar pada level support yang ideal setelah harga saham terkoreksi lebih dahulu. 

Di antara saham-saham baru yang masuk dalam daftar, Nafan hanya menyarankan akumulasi beli untuk GIIA. "GIAA saat ini masih stagnan, tapi dalam jangka panjang bisa ke Rp 725, akumulasi beli," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/1). 

Sementara untuk PTSN Nafan menilai, harga saham hanya bisa menuju ke level 296 sehingga PTSN menyarankan untuk hold atau tahan.  Adapun untuk  FUJI dan KEEN, Nafan tidak menyarankan kedua emiten tersebut karena dari sisi likuiditas yang kurang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×