kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham-saham di Papan Pengembangan moncer, ini sebabnya


Jumat, 16 April 2021 / 18:37 WIB
Saham-saham di Papan Pengembangan moncer, ini sebabnya
ILUSTRASI. Papan Pengembangan menguat hingga 28,36% secara year to date (ytd).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham yang tercantum dalam Development Board atau Papan Pengembangan berkinerja baik sejak awal tahun 2021. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, Papan Pengembangan menguat hingga 28,36% secara year to date (ytd). 

Kinerja tersebut lebih baik dibandingkan saham-saham dalam Main Board atau Papan Utama. Adapun saham-saham dalam Papan Utama tercatatat melorot 2,19% secara ytd. 

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy mengungkapkan, saham-saham di papan pengembangan berkinerja lebih baik terdorong kenaikan harga beberapa saham dengan market capitalization atau kapitalisasi pasar yang cukup besar. "Di situ ada beberapa saham yang kapitalisasi pasarnya cukup besar dan sudah naik seperti ARTO dan BANK," kata Robertus kepada Kontan.co.id, Kamis (15/4).

Kenaikan harga itu terkerek kabar ekspansi saham-saham perbankan ke ranah digital. Sebagai catatan, mengutip data RTI Business, sejak awal tahun saham ARTO terkerek 188,82%, sementara itu saham BANK naik 43,02%.

Baca Juga: Net buy asing capai Rp 41 miliar, IHSG menguat 0,22% ke 6.092 pada pagi ini (16/4)

Adapun beberapa saham Papan Pengembangan yang dijagokannya adalah SRTG dengan rekomendasikan buy, target harga Rp 7.500 per saham. Ia mengungkapkan, saat ini valuasi SRTG masih sangat murah yakni 0,5 kali PBV. Di sisi lain, perkembangan bisnisnya masih menjanjikan menyusul penambahan saham pada MPMX

Selain itu Robert juga menjagokan MDKA dengan target harga Rp 2.600 per saham. Pertimbangannya, saat ini harga tembaga yang terus meningkat. Hal ini dapat menopang pertumbuhan penjualan MDKA ke depan. 

Di sisi lain, SAME juga disarankan buy dengan target harga Rp 680 per saham. Prospek usaha SAME diperkirakan  cerah menyusul integrasinya dengan grup EMTK yang akan menjadikannya sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan terdepan di Indonesia.

Baca Juga: IHSG menguat 0,26%, berikut sentimen yang menyetir indeks dalam sepekan

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, pergerakan saham dalam Papan Pengembangan lebih atraktif tidak terlepas dari rilis laporan keuangan emiten-emiten Papan Utama yang kurang memuaskan. Hal ini karena pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020. 

Selain itu, karakteristik investor ritel di pasar modal Indonesia lebih menyukai pergerakan harga saham yang atraktif dan harga murah. Walaupun, saham seperti itu biasanya dibayang-bayangi risiko yang cukup besar. 

Lebih lanjut Herditya mengungkapkan, kendati Papan Utama berkinerja lesu sejak awal tahun, ia melihat masih ada saham yang menarik secara teknikal. Terutama saham-saham perbankan seperti BBRI dan BBTN. Selain itu, saham-saham telekomunikasi juga atraktif seperti EXCL, ISAT, dan TBIG

Baca Juga: IHSG naik 0,26% dalam sepekan hingga Jumat (16/4)

Senada, Robertus juga meliat saham-saham di Papan Utama masih dapat dilirik. Misalnya saja, BBCA yang disarankan buy dengan harga Rp 38.000 per saham. Pertimbangannya BBCA memiliki kualitas aset yang lebih superior dibanding saham-saham bank besar lainnya. 

Dia juga merekomedasikan buy ASII dan TLKM dengan target harga masing-masing Rp 6.300 per saham dan Rp 4.100 per saham. Adapun ASII tertopang relaksasi PPnBM yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan mobil mesin 1500 dan 2500 cc. Sementara itu, TLKM tertopang momen Ramadan dan Idulfitri yang diperkirakan dapat mengerek trafik layanan data menyusul adanya larangan mudik.

Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor ditutup Rp 14.592 per dolar AS pada Jumat (16/4)

Selain kedua papan itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga memiliki Papan Akselerasi. Papan ini berisi perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah yang tercatat di bursa. Hingga saat ini terdapat tujuh emiten penghuni Papan Akselerasi yakni PLAN, PPGL, SOFA, CASH, PGJO, FIMP, dan LFLO

Terhadap saham-saham di atas, Robert menyarankan investor agar berhati-hati. Sebab, kapitalisasi pasar dan jumlah saham yang beredar masih sangat kecil. "Investor yang ingin mengoleksi saham-saham di papan ini disarankan agar dapat memiliki profil risiko yang tinggi," ujarnya. 

Tidak jauh berbeda, Herditya menyarankan untuk mewaspadai pergerakan saham di papan ini. "Karena volume yang cenderung kecil dan pergerakan harga yang fluktuatif. Terlebih pada Papan Akselerasi harga saham minimal berada di Rp 1," tutup Herditya. 

Baca Juga: Japfa (JPFA) akan bagi dividen Rp 40 per saham, catat jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×