kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Saham properti menyeret kejatuhan bursa China


Selasa, 13 November 2012 / 11:51 WIB
Saham properti menyeret kejatuhan bursa China
ILUSTRASI. Crush dan Joy Red Velvet menjadi pasangan baru idol Korea yang terungkap ke publik di tahun 2021


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SHANGHAI. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa China dilanda aksi jual. Data Bloomberg menunjukkan, pada penutupan siang pukul 11.30 waktu Shanghai, Shanghai Composite Index merosot 1,4% menjadi 2.050,05. Sementara, CSI 300 Index turun 1,6% menjadi 2.215,98. Sedangkan indeks Hang Seng China Enterprises Index melorot 1,7%.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa China. Beberapa di antaranya yakni China Vanke Co dan Poly Real Estate Group Co yang memimpin penurunan pada saham-saham di sektor properti. Lantas, ada saham Suning Appliance Co yang melorot 5% dan China Petroleum & Chemical Corp yang melorot ke level terendah dalam dua pekan terakhir.

Ada beberapa sentimen yang menyebabkan bursa China seolah tak bertenaga pada hari. Salah satunya adalah berita Xinhua News Agency yang melaporkan bahwa pemerintah China akan menaikkan pajak properti. Kedua, Haitong Securities mengatakan bahwa perusahaan ritel akan membukukan penurunan penjualan pada bulan November.

"Perekonomian memang terlihat stabil. Namun tidak ada bukti yang solid bahwa ekonomi akan naik lebih tinggi," jelas Wei Wei, analis West China Securities Co di Shanghai. Dia  menambahkan, sejumlah investor akan melakukan aksi profit taking menjelang akhir tahun. "Saya merekomendasikan agar investor menghindari sektor properti di tengah ketidakpastian kebijakan saat ini," urainya.

Sekadar informasi, kemarin (12/11), indeks Shanghai naik 0,5% setelah tingkat ekspor berhasil melampaui prediksi pada Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×