kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham Properti Masih Datar Walau Ada Sentimen IKN Baru, Begini Kata Analis


Selasa, 18 Januari 2022 / 20:02 WIB
Saham Properti Masih Datar Walau Ada Sentimen IKN Baru, Begini Kata Analis
ILUSTRASI. Saham Properti Masih Datar Walau Ada Sentimen IKN Baru, Begini Kata Analis


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sempat dibuka menguat, saham properti ditutup di zona merah. Sentimen Ibu Kota Negara (IKN) baru belum mampu memberikan dorongan terhadap emiten properti.

Beberapa emiten yang telah memiliki proyek maupun lahan dekat dengan IKN baru, antara lain PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) harga sahamnya belum menanjak.

Pada akhir perdagangan, Selasa (18/1), hanya CTRA yang ditutup menguat 0,54% ke Rp 930. Sedangkan BSDE ditutup turun 2,03% ke Rp 965 dan APLN turun 0,89% ke Rp 111.

Berdasarkan data Kontan.co.id, CTRA memiliki lebih dari 70 proyek di lebih dari 30 kota seluruh Indonesia. Perusahaan memiliki tiga proyek di Samarinda dan satu proyek di Balikpapan dengan total landbank hampir 400 ha.

Baca Juga: IHSG Merosot, Ini Saham-Saham yang Paling Banyak Diobral Asing, Selasa (18/1)

Lalu, APLN mengandalkan proyek yang telah dimilikinya yakni Borneo Bay di Kota Balikpapan. Lokasi 5 hektar di belakang kompleks The Plaza Balikpapan, dikembangkan superblok yang terdiri dari lifestyle mall, hotel bintang lima dan dua tower apartemen (Borneo Bay Residences) sebanyak 1.100 unit apartemen.

Sementara BSDE juga telah mengamankan hampir 500 hektar lahan di Kalimantan Timur, Balikpapan, dan Samarinda.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menanggapi bahwa berbicara IKN baru tentunya merupakan sentimen positif untuk emiten properti.

Baca Juga: Asing Catat Net Buy Rp 110 Miliar Saat IHSG Merosot, Ini Saham-Saham yang Diborong

"Namun, sifatnya untuk jangka yang sangat panjang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/1).

Karenanya, untuk saat ini IKN baru bukan sentimen utama untuk sektor properti. Menurutnya, saat ini sektor properti justru sedang dihadapkan pada tingkat konsumsi masyarakat yang masih di tahan akibat omicron dan juga rencana The Fed yang akan meningkatkan suku bunga sehingga diproyeksikan akan ada peningkatan suku bunga kredit.

Oleh sebab itu, untuk investor yang akan masuk ke sektor properti untuk mempertimbangkan waktu investasinya apakah mau menahan dananya untuk jangka panjang. Secara umum, ia menjagokan saham CTRA dan BSDE yang didorong perbaikan kinerja.

Serupa, Analis Binaartha Sekuritas, Lingga Pratiwi menilai masih tertahannya harga saham emiten properti lantaran investor cenderung memilih mengamankan asetnya ke investasi yang lebih likuid.

Baca Juga: IHSG melemah 0,47% ke 6.614 Hingga Akhir Perdagangan Selasa (18/1)

Hanya saja, ia berpendapat dengan masih tertinggalnya saham properti bisa menjadi peluang.

"Tertinggalnya saham properti ini merupakan peluang yang bagus untuk memulai investasi dari sektor ini seiring membaiknya pemulihan pertumbuhan ekonomi," sebutnya.

Dari ketiga emiten itu, Lingga merekomendasikan buy BSDE yang juga didorong dari kinerja positifnya. Adapun target harganya di Rp 1.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×