kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham produsen emas mendongkrak laju Wall Street


Sabtu, 01 September 2012 / 07:03 WIB
Saham produsen emas mendongkrak laju Wall Street
ILUSTRASI. Sejumlah warga mengikuti kirab Merti Code saat melintas di kawasan Tugu, Kota Yogyakarta, Minggu (5/11/2017). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah hingga hujan sedang, menurut prakiraan BMKG. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Pasar saham AS tampak bergairah pasca pidato pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke di Jakcson Hole, Wyoming. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 mencatatkan kenaikan sebesar 0,5% menjadi 1.406,58. Dengan demikian, sepanjang Agustus, indeks acuan bursa AS ini sudah melesat 2%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,7% menjadi 13.090,84.

Saham-saham produsen emas mencatat lonjakan terbesar di antara salah lain yang terhimpun dalam indeks S&P 500 di tengah spekulasi penggelontoran stimulus the Fed. Salah satunya adalah saham Newmont Mining Corp, produsen emas terbesar AS, yang melaju 4,4%.

Sejumlah saham lain yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain: US Airways Group Inc yang rally 2,5% setelah menandatangani perjanjian dengan American Airlines yang bangkrut untuk mengevaluasi potensi merger dan Facebook Inc yang melorot 5,4% karena kecemasan berkurangnya iklan di situs jejaring sosial itu.

Salah satu faktor yang menggairahkan Wall Street adalah pidato Bernanke yang memberikan sinyal untuk melakukan pembelian obligasi jika dibutuhkan untuk menekan angka pengangguran.

"Pernyataan Bernanke mengenai pengangguran sangat kuat. Hal ini memberikan sinyal bahwa data lapangan kerja berikutnya akan menunjukkan angka yang buruk. Jika ternnyata benar, the Fed terpaksa bertindak," jelas Bruce McCain, chief investment strategist KeyCorp di Cleveland.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×