Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perbankan syariah selama pandemi Covid-19 masih tumbuh ciamik. Pembiayaan misalnya terus tercatat positif di saat perbankan secara nasional mengalami kontraksi hingga pertengahan 2021.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pembiayaan bank umum syariah dan unit usaha syariah meningkat 7,69% yoy menjadi Rp 396,80 triliun pada Agustus 2021. Diikuti peningkatan aset 14,22% dan DPK 14,72% yang masing - masing mencapai Rp 573,81 triliun dan Rp 490,73 triliun.
Propek bisnis bank syariah tahun depan diperkirakan akan tumbuh lebih kencang lagi sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan, pertumbuhan pembiayaan bank syariah di tengah pandemi menunjukkan bahwa model bisnis syariah masih punya peluang tumbuh yang sangat bagus ke depan.
"Peluangnya masih besar, hanya saja masih perlu dilakukan akselerasi," katanya dalam webinar OJK, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,22% ke 6.493,06 Kamis (2/12) pagi, net buy asing Rp 31,245 M
Kendati begitu, pergerakan saham-saham bank syariah cenderung mengalami penurunan. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) misalnya, pada penutupan perdagangan Rabu (1/12) ditutup terkoreksi 5,12% ke level Rp 1.855. Dalam sepekan telah melorot 9,5% dan sepanjang tahun ini telah koreksi 17,6%.
Per September 2021, BSI masih mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 7,3% dan sampai akhir tahun ditargetkan masih akan tumbuh dikisaran 6%-7%.
Herry Gunardi, Direktur Utama BSI meyakini ekspansi pembiayaan tahun 2022 akan membaik seiring dengan proyeksi ekonomi yang diperkirakan semakin pulih. Perseroan menargetkan pembiayaan tumbuh 9%- 10%.
Saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) ditutup melemah 6,16% ke level Rp 3.350. Dalam sepekan telah tergerus 14,3% dan sepanjang tahun ini telah turun 10,7%.
Sedangkan saham bank baru, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) ditutup tergelincir 6,79% ke level Rp 2.610. Namun, bank yang mengusung konsep omni channel ini masih naik 4,9% dalam sepekan dan tergerus 16,4% dalam tiga bulan.