kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham perbankan memerah, penguatan IHSG terbatas


Selasa, 19 April 2016 / 12:50 WIB
Saham perbankan memerah, penguatan IHSG terbatas


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir flat meski masih di zona hijau pada sesi I perdagangan, Selasa (19/4). Mengacu data RTI, indeks naik 0,07% atau 3,208 poin ke level 4.868,74 pukul 12.00 WIB.

Tercatat 146 saham bergerak naik, 108 saham bergerak turun, dan 85 saham stagnan. Perdagangan rehat pertama melibatkan 3,30 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,15 triliun.

Enam dari 10 indeks sektoral menghijau menopang laju IHSG. Sektor konstruksi memimpin penguatan 1,24%, diikuti pertambangan naik 1,14%, barang konsumsi naik 0,83% dan infrastruktur naik 0,81%.

Aksi beli asing di pasar reguler mencapai Rp 36,211 miliar dan aksi beli asing keseluruhan perdagangan mencapai Rp 78,920 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Aneka Tambang (ANTM) naik 5,04% ke Rp 730, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 4,85% ke Rp 540, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 3,31% ke Rp 406.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2,39% ke Rp 4.905, PT Bank Mandiri (BMRI) turun 2,06% ke Rp 9.500, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 1,72% ke 10.025.

Di sisi lain, bursa saham regional Asia melompat tinggi mengikuti rebound minyak yang kembali mendekati level US$ 40 per barel. Sementara, dollar Australia dan Selandia Baru naik ke level terkuat sejak Juni, sedangkan yen Jepang melemah.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 1,4 % pada 12:43 waktu Tokyo. Semua 30 kelompok industri pada indeks Topix menguat mengantar naik lebih 3%, dipimpin oleh lonjakan 5,7 % pada saham perbankan. Indeks acuan ini turun 3,7 % dalam dua hari terakhir setelah gempa terbesar di negara itu dalam lima tahun terganggu output pada perusahaan termasuk Sony Corp dan Toyota Motor Corp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×