kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.858   81,00   0,51%
  • IDX 7.155   -6,20   -0,09%
  • KOMPAS100 1.093   -1,29   -0,12%
  • LQ45 868   -3,97   -0,46%
  • ISSI 217   0,75   0,35%
  • IDX30 444   -2,31   -0,52%
  • IDXHIDIV20 535   -4,50   -0,83%
  • IDX80 125   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 134   -1,31   -0,96%
  • IDXQ30 148   -1,14   -0,77%

Saham MNC Sky Vision (MSKY) Sempat Kena Suspensi, Simak Prospek Kinerjanya


Kamis, 01 Februari 2024 / 20:55 WIB
Saham MNC Sky Vision (MSKY) Sempat Kena Suspensi, Simak Prospek Kinerjanya
ILUSTRASI. Suasana di ruang monitor channel MNC Sky Vision, Jakarta (11/4). Saham MNC Sky Vision (MSKY) Sempat Kena Suspensi, Simak Prospek Kinerjanya.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) diprediksi masih bisa lebih baik pada tahun ini. Sebelumnya, saham MSKY sempat dihentikan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/1).

Melansir pengumuman BEI, suspensi saham MSKY di Pasar Reguler dan Pasar Tunai itu dilakukan karena adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Melansir RTI, harga saham MSKY naik ke level Rp 185 per saham pada Rabu (24/1) dan naik 86,87% secara year to date (YTD) per hari itu. Bursa lalu membuka suspensi tersebut pada perdagangan sesi I pada Jumat (26/1).

Baca Juga: MNC Sky Vision (MSKY) Targetkan Jumlah Pengguna 1,5 Juta di Tahun 2024

Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, tidak ada berita yang mempengaruhi pergerakan saham mereka. 

Kalau pun tidak ada berita, pergerakan saham yang liar bisa jadi disebabkan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan rendahnya harga MSKY untuk transaksinya mereka. 

 

“Ini yang seharusnya dikejar (untuk pemberian sanksi) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), bukan emitennya,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (1/2).

Menurut Reza, bisnis Pay TV (PTV) bisa dikatakan cukup bersaing. Apalagi, banyak juga yang menawarkan pilihan alternatif tontonan tv yang tidak perlu berbayar. 

Baca Juga: Data Ritel AS Akan Menyetir Pergerakan IHSG Hari Ini

Masyarakat juga tidak semua memerlukan channel yang ada di tv berbayar, meski kepuasan untuk menonton via televisi berbayar tersebut lebih dari biasa.

“Apalagi, secara harga cukup mahal, sehingga menjadi pertimbangan banyak orang. Di sisi lain, perawatan PTV juga tidak murah,” paparnya.

Reza pun merekomendasikan hold untuk MSKY dengan target harga Rp 212 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×