Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun Indeks Kompas 100 mengalami koreksi yang cukup dalam. Berdasar data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks kompas 100 tertekan hingga 13,16% sejauh ini.
Penurunan yang dialami indeks Kompas 100 lebih dalam dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi hingga 12,72% secara year to date (ytd).
Di tengah indeks yang tertekan, masih ada saham-saham anggota indeks Kompas 100 yang menghijau sejak awal tahun yaitu PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), PT Bank Permata (BNLI) Tbk, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Baca Juga: Empat saham indeks Kompas 100 ini menguat saat IHSG lesu, ini rekomendasi analis
Di antara keempat saham yang menguat itu, harga saham MDKA menguat paling signifikan. Berdasar penelususuran Kontan.co.id, MDKA menguat 21,03% sejak awal tahun. Asal tahu saja pada penutupan perdagangan Jumat (6/3) harga saham perusahaan pertambangan itu mencapai Rp 1.295.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengamati penguatan MDKA dipicu oleh sentimen harga emas yang terus meningkat.
"Kenaikan harga emas membuat pelaku pasar menjadi tertarik mencoba peruntungan di saham emas, apalagi market sedang down," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (7/3).
Baca Juga: Rekomendasi analis untuk saham emiten mamin yang tengah diselimuti sentimen negatif
Berdasar data dari Bloomberg pada Jumat lalu, harga komoditas emas berada US$ 1.672,40 per ons troi. Angka tersebut menguat sejak akhir tahun 2019 yang berada pada harga US$ 220,847 per ons troi.
Untuk ketiga saham lainnya, lanjut William, penguatan didorong oleh faktor teknikal saja. Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan hari Jumat, BOGA mencatatkan penguatan hingga 17,67%, diikuti BNLI sebesar 5,53%, dan TOWR sebesar 4,35%.
Terhadap keempat saham anggota Kompas 100 yang menghijau itu, William menyarankan buy. MDKA dengan target harga Rp 1600, BOGA dengan target harga Rp 2.000, BNLI dengan target harga Rp 1.400, dan TOWR dengan target harga Rp 945.
Baca Juga: Bisnis emiten sektor mamin akan jalani tahun berat, ini penjelasan analis
Tidak jauh berbeda, Analis Jasa Utama Sekuritas Chris Apriliony melihat penguatan MDKA didorong oleh harga emas yang trus mengalami peningkatan sejak awal tahun. Oleh karenanya, Chris menyarankan buy saham MDKA dengan target harga Rp 1.500.
Di samping MDKA, menurut Chris saham TOWR juga menarik dibandingkan saham-saham Kompas 100 yang menguat lainnya. Ia juga menyarankan buy TOWR dengan target harga Rp 1.000. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan Jumat (6/3) harga saham TOWR berada di Rp 840.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News