Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengumumkan daftar 45 saham paling liquid atau indeks LQ45 untuk periode Agustus 2018 hingga Januari 2018. Adapun ada pergeseran 5 saham yang baru masuk dan digantikan oleh 5 saham lainnya.
lima penghuni baru saham terlikuid tersebut antara lain Sentul City (BKSL), Elnusa (ELSA) dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP). Saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Medco Energy International (MEDC) juga kembali masuk.
Lalu lima saham yang didepak yaitu Global Mediacom (BMTR), Bumi Resources (BUMI), Hanson International (MYRX), Pakuwon Jati (PWON) dan Trada Alam Minera (TRAM). 5 saham yang terdepak dari LQ45 sayangnya harus berada di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (26/7).
Pada penutupan perdagangan hari ini, BUMI turun 2,36%, PWON turun 3,57%, BMTR turun 5,62%, MYRX turun 8,57% dan TRAM turun 15,58%.
Etta Rusdiana Putra Analis PT Kresna Securities mengatakan, fenomena itu bisa terbilang wajar karena ada faktor psikologis dan beberapa fund manajer mulai melakukan penyesuaian terhadap portofolio mereka sesaat pengumuman perubahan ini muncul.
"Tentu ada perubahan aliran uang dan ini hanya sementara, market selalu forward looking dai efeknya sekarang terasa," ujar Etta saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Kamis (26/7).
Dari sisi investor maupun trader pun sebenarnya tidak terlalu condong mengarahkan investasi mereka kepada indeks LQ45. Tentu yang menjadi acuan yakni dari sisi fundamental dan sentimen yang mempengaruhi emiten tersebut.
"Lima saham tersebut dari sisi likuiditas masih cukup fluktuatif, tapi investor sekarang lebih tersegmen dan tidak serta merta langsung menghindari karena preferensi yang luas, overall yang masuk pasti sentimennya positif dan yang keluar sentimennya agak sedikit negatif," ujar Etta.
Pun, dirinya masih melihat potensi yang baik dari BUMI dan TRAM. Kedua emiten yang bergerak di bisnis batubara dari sisi sentimen masih baik karena harga batubara yang baik namun ada sentimennya juga dari tekanan harga minyak. Jadi bagi investor yang ingin masuk sebaiknya memperhitungkan fundametal dan sentimennya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News