kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham LQ45 ini sudah melesat sejak awal Oktober, berikut rekomendasi analis


Senin, 19 Oktober 2020 / 10:36 WIB
Saham LQ45 ini sudah melesat sejak awal Oktober, berikut rekomendasi analis
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (16/10).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang bulan Oktober 2020 hingga Jumat (16/10), mayoritas saham anggota indeks LQ45 mencatatkan kenaikan harga.

Tiga teratas adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang meningkat 31,47%, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) +21,03%, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) +18,18%.

Kemudian, 37 saham yang berada di zona hijau memperlihatkan kenaikan antara 0,31%-17,42%.

Sementara itu, ada lima saham yang harga sahamnya turun, yaitu PT Ace Hardware Tbk (ACES) -0,63%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) -0,97%, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) -1,15%, PT United Tractors Tbk (UNTR) -3,42%, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) -3,94%.

Baca Juga: IHSG dibuka menguat pada perdagangan Senin (19/10), asing catat jual bersih

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi, saham-saham LQ45 yang menorehkan kenaikan harga pada Oktober 2020 ini berpeluang mencatatkan peningkatan lanjutan.

Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang saat ini berada di level 5.103,41 masih tercatat minus 18,09% dibanding satu tahun lalu.

"Dengan IHSG yang cenderung masih cukup murah dibandingkan tahun lalu maka peluang untuk kembali naik masih terbuka," tutur Chris saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (18/10).

Sementara secara valuasi, Chris menilai harga saham LQ45 pada saat ini mayoritas berada pada area normal alias tidak terlalu murah ataupun mahal.

Baca Juga: Simak rekomendasi 3 analis untuk saham-saham LQ45

Menurut dia, ada beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi karena tergolong murah. Salah satunya adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang secara year to date (ytd) sudah turun 30,73% ke level Rp 2.750 per saham.

Chris merekomendasikan beli TLKM dengan target harga Rp 3.080 per saham.

"Di samping itu, sektor properti juga menarik untuk dibeli karena cukup murah dan adanya efek positif setelah disahkannya omnibus law UU Cipta Kerja," kata Chris.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×