Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (5/9) saham JPFA (PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk) ditutup menghijau. Ketika bursa menutup hari perdagangan, saham JPFA berada di harga Rp 1.535 per saham.
Dibandingkan dengan harga sebelumnya, Rp 1.520, berarti harga saham JPFA naik 0,99%. Pada awal perdagangan, saham JPFA dibuka di atas harga penutupan sebelumnya, tepatnya Rp 1.525 per saham.
Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 1.545 dan harga terendah Rp 1.525, saham JPFA ditutup naik Rp 15 dalam sehari.
Baca Juga: 11 perusahaan Indonesia masuk Top 200 Listed Company
Pada saat penutupan, harga permintaan (bid) tertinggi Rp 1.530 per saham. Di lain sisi, harga penawaran (offer) terendah di Rp 1.535 per saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham JPFA mencapai Rp 13,30 miliar. Adapun total volume saham yang ditransaksikan mencapai 86.689 lot.
Informasi saja, penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell kembali merombak daftar saham Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional. Terdapat sembilan penghuni baru indeks yang akan efektif pada 23 September nanti, salah satunya saham JPFA.
Dari sisi performa, JPFA membukukan penjualan bersih Rp 18,24 triliun selama semester satu tahun ini, naik 9,22% dibanding periode sama tahun lalu. Meski begitu, laba bersih emiten pakan ternak ini merosot 25,17% menjadi Rp 829,28 miliar.
Akhir Juni lalu, JPFA mengumumkan transaksi akuisisi PT Celebes Agro Semesta. Perjanjian jual-beli seluruh saham perusahaan terafiliasi itu ditandatangani pada 27 Juni 2019 dan berlaku efektif pada 1 Juli 2019.
Baca Juga: Laba bersih Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) turun 25,17% di semester I-2019
Celebes Agro adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengeringan jagung di Makassar, Sulawesi Selatan. Perusahaan itu memperoleh pasokan jagung dari petani lokal. Lalu, jagung yang sudah dikeringkan dipasok ke pabrik pakan ternak.
Catatan KONTAN, JPFA memang akan menambah tiga corn dryer baru di Gorontalo, Sumbawa, dan Jawa Timur. Sejauh ini emiten anggota indeks Kompas100 tersebut sudah memiliki 18 unit corn dryer yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain itu, untuk mengantisipasi kenaikan harga jagung akibat musim kering, JPFA membangun tambahan 10 silo baru. Total kapasitas tempat penyimpanan jagung anyar itu sebanyak 30.000 ton jagung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News