Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) terus mencuri perhatian pasar setelah menembus jajaran 10 besar top leaders IHSG. Pada perdagangan Selasa (18/11/2025), RISE menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap penguatan indeks dengan sumbangan 6,12 poin. Sepanjang tahun berjalan 2025, bobot RISE ke IHSG mencapai 42,42 poin, sekaligus menegaskan lonjakan harga sahamnya yang sudah tembus 1.087,80% sejak awal tahun.
Menurut Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata, performa keuangan RISE yang melonjak signifikan memang menjadi salah satu pendorong utama sentimen positif investor.
“Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan 51,8% pada semester pertama 2025, sementara laba bersihnya melompat 399% secara tahunan. Ini menjadi katalis kuat yang membuat pasar semakin melirik sahamnya,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (19/11/2025).
Baca Juga: Saham Jaya Sukses Makmur (RISE) Melejit, Ini Kata Analis
Selain itu, RISE juga aktif mengeksekusi sejumlah aksi korporasi sepanjang tahun ini. Mulai dari pendirian anak usaha baru, PT Tera Bangun Perkasa, hingga rencana ekspansi proyek-proyek utama.
Sentimen investor juga diperkuat oleh rencana rights issue dan rumor stock split yang beredar di pasar, sehingga menambah daya tarik saham ini di tengah likuiditas yang meningkat.
Meski demikian, Liza menilai lonjakan harga RISE tidak sepenuhnya menggambarkan pemulihan sektor properti secara menyeluruh. “Indeks sektor properti masih cenderung sideways. Jadi, reli RISE ini lebih didorong faktor spesifik emiten, bukan rally sektor,” katanya.
Dari sisi fundamental, RISE memiliki beberapa keunggulan yang masih dipandang menarik. Portofolio landbank di kawasan strategis seperti Taman Dayu, Tanrise City Sidoarjo dan Bandung, serta kawasan industri Banjarbaru menjadi modal penting bagi pertumbuhan jangka panjang. Perbaikan profitabilitas serta struktur permodalan yang relatif konservatif juga dinilai sebagai penopang kinerja.
Namun, investor tetap perlu mencermati sejumlah risiko. Tingkat pengembalian seperti ROE dan ROA yang belum sepenuhnya mencerminkan valuasi pasar saat ini menjadi catatan tersendiri. Ditambah lagi, kebutuhan pendanaan untuk proyek ekspansi, arus kas operasional, dan risiko eksekusi proyek akan menjadi faktor penentu keberlanjutan pertumbuhan perusahaan.
Baca Juga: Saham RISE Masuk Daftar Top Leaders IHSG, Begini Prospeknya Menurut Analis
Dengan pipeline proyek yang semakin besar, Liza menilai prospek kinerja RISE pada akhir 2025 hingga 2026 masih positif, terutama jika penjualan kawasan terpadu terus mengalami peningkatan dan recurring income dari aset komersial mulai stabil. Namun, ia menegaskan pentingnya kehati-hatian bagi investor yang ingin masuk setelah kenaikan harga yang sangat agresif sepanjang tahun ini.
“Fundamental RISE terus membaik, tetapi keberlanjutan pertumbuhan laba dan manajemen pendanaan tetap harus diamati ketat oleh pasar,” pungkasnya.
Selanjutnya: Aksi Jual di Bursa Global Berlanjut, Ini yang Perlu Dicermati Investor
Menarik Dibaca: Pasar Kripto sedang Extreme Fear, Ini Saran Bagi Investor Kripto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













