kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham internet menggencet Wall Street!


Rabu, 09 Oktober 2013 / 06:30 WIB
Saham internet menggencet Wall Street!
ILUSTRASI. Mengenal Kondisi Infeksi Jamur pada Hewan Kucing dan Cara Mengatasinya


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Bursa AS kembali ditutup di zona merah tadi malam (8/10). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 1,2% menjadi 1.655,45. Ini merupakan level terendah sejak 6 September lalu.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,1% menjadi 14.776,53. Penurunan juga terlihat pada indeks Nasdaq Composite yang tadi malam anjlok hingga 2% menjadi 3.694,83. Transaksi tadi malam melibatkan sekitar 6,9 miliar saham, atau 20% lebih tinggi dari transaksi rata-rata tiga bulanan.

Secara sektoral, saham-saham berbasis internet mencatatkan penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir dengan merosot 4,1%. Adapun sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Facebook Inc dan Yahoo Inc yang melorot setidaknya 3,5%. Saham lainnya yakni Xerox Corp turun 2,5% dan Alcoa Inc naik 1,8%.

Kecemasan mengenai deadlock antara pemangku kebijakan di AS terkait plafon utang AS yang dapat memicu default masih menjadi faktor utama yang menyebabkan investor menahan diri dari pasar saham.

"Pelaku pasar sepertinya mulai mendorong pemerintah untuk segera mengambil keputusan. Semakin lama hal ini menggantung, kondisi di pasar saham akan semakin tidak nyaman. Banyak yang berpikir untuk keluar dari pasar dan menunggu hingga badai berlalu," papar Rick Fier, director of equity trading Conifer Securities LLC di New York.

Catatan saja, sehari sebelumnya (7/10), indeks S&P 500 sudah turun 0,9% ke posisi terendah dalam empat pekan terakhir. Indeks acuan AS ini sudah tergerus 4,1% sejak mencapai rekor tertingginya pada 18 September lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×