Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dibayangi oleh persebaran wabah virus korona di Indonesia, para analis melihat prospek saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun ini masih terlihat cukup atraktif.
Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengatakan kecenderungan industri rokok yang terbilang cukup defensif membuat mewabahnya virus corona di Indonesia tidak terlalu berdampak. Supply chain perusahaan rokok, termasuk Gudang Garam tak akan ikut terseret pengaruh virus corona. Terlebih, bahan baku seperti cengkeh dan tembakau diproduksi dari dalam negeri.
“Dari segi permintaan juga diprediksi tidak akan terpengaruh,” kata Putu.
Baca Juga: Penjualan lokal tumbuh 16,8%, Gudang Garam cetak pendapatan Rp 110,52 triliun di 2019
Senada, Analis JP Morgan Benny Kurniawan dalam risetnya pada 15 Maret 2020 mengatakan Gudang Garam masih akan kokoh meski dihantam oleh virus corona. Mengingat persediaan Gudang Garam yang cukup tinggi hingga 170 hari. Meski dari segi volume, Benny tak menampik volume pasokan Gudang Garam akan berkurang hingga 8%.
Selain itu, Gudang Garam juga memperkirakan yield dividen mereka sebesar 6,4%. “Dengan yield yang terhitung tinggi itu menjadi daya imunitas tersendiri bagi Gudang Garam di tengah mewabahnya virus corona,” tulis Benny.
Putu melihat saham Gudang Garam tahun ini akan jauh lebih atraktif daripada tahun sebelumnya. Itu disebabkan oleh kesiapan Gudang Garam dalam menyikapi kebijakan tarif cukai yang berlaku sejak awal tahun 2020.
Gudang Garam telah meningkatkan ASP rokok secara perlahan guna menjaga pangsa pasar perusahaan.
Langkah Gudang Garam itu akan cenderung menguntungkan masyarakat kelas menengah sebab gap harga yang sudah kecil. Sehingga kemungkinan konsumen untuk berpindah dari yang sebelumnya mengkonsumsi lower value product menjadi premium product.
Putu bilang peningkatan ASP rokok itu juga dapat menutupi volume penjualan yang diperkirakan akan sedikit tertekan di tahun ini.