Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua saham emiten penyedia gas industri masih melaju. Saham PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) misalnya, menguat 40,56% sejak awal tahun.
Saham emiten pendatang baru, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) juga masih berada di tren positif. Bahkan, saham SBMA mencetak auto rejection atas (ARA) sejak hari perdagangan perdana pada 8 September 2021.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan menilai, penguatan dari saham AGII salah satunya akibat sentimen meningkatnya kasus baru Covid-19 yang terjadi pada bulan Mei-Juli lalu. Hal ini membuat kebutuhan akan tabung oksigen meningkat drastis namun tidak disertai dengan suplai yang memadai.
Namun, pergerakan saham AGII saat ini sudah mulai relatif sepi jika dibandingkan dengan bulan Juli lalu, sehingga volatilitasnya juga menurun. Secara analisis teknikal, saham AGII diperkirakan akan bergerak cenderung sideways.
Baca Juga: Akuisisi SUPR dipandang positif, Samuel Sekuritas rekomendasikan beli saham TOWR
“Untuk rekomendasi speculative buy, dengan level support Rp 1.175 dan resistance Rp 1.390,” terang Ivan kepada Kontan.co.id, Senin (13/9).
Sementara itu, saham SBMA belum dapat dianalisis secara teknikal dikarenakan belum adanya historis sebagai pendukung analisa teknikal. Namun, apabila volume transaksi masih cukup ramai, terdapat indikasi potensi untuk melanjutkan penguatan.
Namun, perlu diperhatikan juga, saham SBMA sedikit rawan terjadinya aksi profit taking dikarenakan penguatan yang cukup tinggi sejak awal listing.
Senada, analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut saham SBMA memiliki pola yang sama dengan saham-saham yang baru IPO, yakni menguat dalam beberapa hari pertama. Sedangkan menguatnya saham AGII akibat terkena isu gas medis sehingga mengerek harga sahamnya.
Hemat William, masih ada peluang untuk beli saham AGII dengan target harga Rp 1.730. “Untuk SMBA kalau sekadar trading jangka pendek menurut saya masih bisa,” kata William.