kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Distribusi Voucher (DIVA) melesat sejak awal tahun, simak rekomendasi analis


Kamis, 12 Agustus 2021 / 07:30 WIB
Saham Distribusi Voucher (DIVA) melesat sejak awal tahun, simak rekomendasi analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk mencetak kinerja yang memuaskan sepanjang semester I 2021. Emiten berkode DIVA itu membukukan pertumbuhan baik dari sisi penjualan bersih maupun laba bersihnya. 

Mengutip laporan keuangannya, DIVA mengantongi pertumbuhan penjualan bersih hingga 34,67% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,39 triliun. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkerek menjadi Rp 682,11 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih DIVA tercatat Rp 16,92 miliar. 

Dalam laporan keuangannya dijelaskan, berbagai segmen DIVA memang mengalami pertumbuhan kecuali segmen perjalanan dan wisata yang melorot 87,93% yoy menjadi Rp 2,01 miliar. Adapun segmen produk dan jasa digital mampu meningkat 32,45% yoy menjadi Rp 2,33 triliun. Capaian ini menjadikan produk dan jasa digital penopang pendapatan DIVA sepanjang semester I 2021. 

Sementara itu, segmen jasa keuangan digital terkerek menjadi Rp 62,26 miliar. Sebelumnya, segmen ini dibukukan di Rp 2,08 miliar. 

Baca Juga: Cek rekomendasi saham Astra International (ASII) setelah merilis kinerja kuartal II

Mencermati kinerjanya di separuh tahun 2021, manajemen DIVA mengungkapkan, segmen produk dan jasa digital yang meningkat itu dipicu inisiatif Digicluster yang membantu DIVA mengembangkan jaringan pedagang lebih cepat dengan  biaya akuisisi pelanggan lebih rendah. 

Adapun di semester I 2021 DIVA telah terhubung ke 27.700 outlet aktif baru. Sehingga, jumlah mitra UKM melonjak 111% yoy menjadi 53.600 outlet di semester I 2021, dari sebelumnya 25.400 outlet.

Selain menambah saluran untuk menjual produk digital DIVA, inisiatif Digisluster juga memperluas bisnis dengan margin tinggi, seperti digital jasa keuangan, logistik dan periklanan.  "Kami menyaksikan dampak trickle-down dari inisiatif ini lebih nyata pada tahun 2022 dan seterusnya," jelas manajemen DIVA seperti yang tertulis dalam keterbukaan informasi, Senin (9/8). 

Dari sisi layanan keuangan digital, kinerja DIVA tertopang anak usahanya PT Multidaya Dinamika. Anak usahanya ini menyediakan platform pembayaran melalui WhatsApp dan self-service terminal di berbagai lokasi strategis, seperti di terminal bus, stasiun kereta api, gerbang tol, pelabuhan, dan taman hiburan. Adapun per Juni 2021, DIVA telah mengerahkan 299 unit self-service terminal Kasirku.

Baca Juga: Kinerja melesat, begini rekomendasi saham SILO, HEAL, dan MIKA

Selain inisiatif di atas, Multidaya Dinamika sedang dalam proses menyelesaikan integrasi API dengan perusahaan switching nasional yang memungkinkan layanan pembayaran debit secara online. Langkah strategis ini diambil karena DIVA melalui Multidaya Dinamika berencana menyediakan akses layanan pembayaran debit online untuk banyak institusi, melalui satu platform. Inisiatif ini akan memperluas ekosistem pembayaran DIVA di e-commerce. 

Pengembangan lainnya di masa depan adalah kemitraan dengan salah satu bank di Indonesia. Dengan bantuan Multidaya Dinamika, DIVA akan meningkatkan  kemampuan terminal pembayaran bank (EDC) dengan sistem POS yang dikembangkan oleh anak perusahaan DIVA lainnya, Pawoon. 

 

"Ini adalah contoh bagaimana DIVA dapat berkolaborasi dengan keseluruhan portofolionya untuk menciptakan keterikatan dengan mitra bisnisnya, dengan menawarkan nilai lebih melalui kelengkapan produk dan aliran inovasi yang stabil," ujar manajemen. 

Di kuartal-kuartal mendatang, diharapkan tren kinerja DIVA yang positif terus berlanjut. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan  program vaksinasi nasional yang akan mempercepat pemulihan kegiatan usaha. 

Di sisi lain, DIVA berharap pada pendapatan dari iklan dan logistik, self-service terminals untuk sektor perbankan, lisensi payment gateway, dan pertumbuhan yang lebih kuat dalam basis pelanggan POS dan peluncuran Pawoon Grosir.

Baca Juga: Henan Putihrai Sekuritas rekomendasikan hold saham TPIA, berikut penjelasannya

Saham menguat hingga dua digit sejak awal tahun

Dilihat dari pergerakan sahamnya, DIVA cenderung berada di zona hijau sejak awal tahun. Menurut data RTI Business, harganya meningkat hingga 66,80% year to date (ytd) menjadi Rp 4.020 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (10/8). 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, dari sisi teknikal, pergerakan DIVA sedang berada pada fase sideways jangka pendek. 

"Tampak pada pergerakan MACD dan Stochastic yang cenderung belum mengkonfirmasi adanya penguatan ataupun pelemahan yang signifikan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/8). 

Lebih lanjut diungkapkan, investor dapat mencermati level resistance di 4.300 dan support di 3.840. Apabila DIVA mampu break resist, maka target berikutnya diperkirakan berada pada area 4.500. Skenario terburuknya, apabila support tertembus, selanjutnya DIVA rawan ke 3.500.

"Investor dapat memperhatikan support-resistance dan volume dari emiten ini karena cenderung volatil," tutupnya. 

Selanjutnya: Prospek masih cerah, simak rekomendasi analis untuk saham operator telekomunikasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×