Reporter: Aldo Fernando | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak IPO pada 17 Januari 2019 sampai Jumat (8/3) harga saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) sudah meroket 1.672,2% ke Rp 3.190 per saham, dibandingkan dengan harga saat IPO yang sebesar Rp 180 per saham. Hari ini, saham CLAY terkoreksi sebesar 190 poin atau 5,96% ke Rp. 3.000.
Analis Reliance Sekuritas Kornelis Wicaksono berpendapat, sejak IPO saham CLAY tercatat oversubscribed sebanyak dua kali.
"Hal itu berarti banyak investor yang berminat, tetapi tidak kebagian. Jadi harus membelinya di pasar reguler dan membuat harganya melonjak pasca IPO," jelas Kornelis kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).
Kornelis menambahkan, pada perdagangan setelahnya, terlihat jumlah bid-offer CLAY yang tipis sehingga pergerakan harganya mudah naik atau turun tajam karena dipengaruhi oleh mekanisme pasar.
Senada, analis Binaartha Sekuritas Nafan aji menilai, animo pelaku investor memang besar terhadap saham CLAY.
"Apalagi penggunaan dana IPO adalah untuk ekspansi bisnis. Diharapkan agar mampu memperbaiki kinerja fundamental emiten menjadi lebih baik ke depannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).
Kornelis bilang, secara fundamental perusahaan tercatat masih merugi meskipun jumlahnya turun dibanding 2017. "Didorong oleh kenaikan dari topline-nya," imbuhnya.
Menurut Kornelis, sebagai perusahaan properti yang menyediakan layanan hotel, CLAY sangat menggantungkan diri dari recurring income di sektor pariwisata.
"Di tahun 2018 kemarin BPS mencatat sektor pariwisata mengalami kenaikan 12.58% year-on-year, berhasil meningkat di tengah berbagai bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Melihat hal tersebut, pertumbuhan sektor pariwisata di tahun ini dapat berlanjut mengingat jumlah hari libur dan harpitnas 2019 yang tidak berbeda jauh dari 2018," ujar Kornelis.
Kornelis merekomendasikan investor untuk wait and see dahulu untuk saham CLAY. "Karena perusahaan masih merugi ada baiknya investor untuk wait and see dahulu dan melihat langkah-langkah manajemen untuk menggenjot pendapatannya," katanya.
Sementara, Nafan belum bisa menentukan rekomendasi serta target price teoretis untuk CLAY lantaran pergerakan harga saham CLAY sudah sangat bullish sejak IPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News