kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.675   0,00   0,00%
  • IDX 8.328   53,83   0,65%
  • KOMPAS100 1.155   4,81   0,42%
  • LQ45 833   4,73   0,57%
  • ISSI 293   1,42   0,49%
  • IDX30 437   4,17   0,96%
  • IDXHIDIV20 500   4,93   1,00%
  • IDX80 128   0,45   0,35%
  • IDXV30 137   0,31   0,22%
  • IDXQ30 139   1,18   0,86%

Harga tender offer saham Holcim Indonesia (SMCB) Rp 2.097 per saham


Senin, 11 Maret 2019 / 18:59 WIB
Harga tender offer saham Holcim Indonesia (SMCB) Rp 2.097 per saham


Reporter: Yoliawan H | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca melakukan akusisi terhadap saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) melalui anak usahanya yakni PT Semen Indonesia Industri Bangunan, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) wajib melakukan penawaran tender wajib kepada para pemegang saham SMCB lainnya. SMGR sudah menetapkan harga tender offer saham SMCB yakni Rp 2.097 per saham.

Penawaran tender ini guna memenuhi aturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 9/2018. Vita Mahreyni, Sekretaris Perusahaan SMGR menjelaskan, pelaksanaan tender offer wajib sendiri untuk membeli sebanyak-banyaknya saham SMCB sebanyak 1,48 miliar saham biasa atau setara dengan 19,36% dari modal disetor.

“Harga penawaran tender wajib sebesar Rp 2.097 per saham,” tulis Vita dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/3).

Sekadar informasi, sebelumnya SMGR telah mengakusisi saham SMCB dari Holderfin BV dengan nilai fantastis mencapai Rp 12,96 triliun. Transaksi ini melibatkan 6,18 miliar saham  SMCB di harga Rp 2.097 per saham. Transaksi 6,18 miliar saham ini setara dengan 80,64% saham SMCB.

Holderfin BV sebelumnya merupakan pemegang 80,64% saham Holcim Indonesia. Sedangkan sebesar 15,60% saham SMCB per akhir Desember 2018 dimiliki pemodal asing, dan 3,76% atau 287,76 juta saham dimiliki oleh masyarakat Indonesia dengan kepemilikan masing-masing di bawah 3,76%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×