kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham BUMI gocap lagi, kabar peningkatan produksi tak bertaji


Jumat, 21 Februari 2020 / 07:40 WIB
Saham BUMI gocap lagi, kabar peningkatan produksi tak bertaji
ILUSTRASI. Alat berat PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Foto Dok BUMI (dari Annual Report)


Reporter: Dimas Andi, Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (20/2) saham BUMI (Bumi Resources Tbk) ditutup memerah. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BUMI persis di harga penutupan Rp 50 per saham.

Harga saham BUMI sempat menggeliat ketika Selasa (18/2) lalu perusahaan tambang batubara ini dikabarkan mencatat pertumbuhan produksi. 

Dibandingkan dengan penutupan Rabu (19/2), harga saham BUMI anjlok 1,96% dari Rp 51. Saham BUMI dibuka sama dengan harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 51 per saham.

Mencatatkan harga tertinggi Rp 52 dan harga terendah Rp 50, saham BUMI ditutup turun Rp 1 per saham dalam sehari. Pada saat penutupan, harga bid Rp 50 per saham. Di lain sisi, harga offer terendah di Rp 51 per saham.

Baca Juga: Kinerja operasional Bumi Resources (BUMI) tumbuh positif

Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (13 Februari 2020), harga saham BUMI hari ini turun -3.85 % dibanding harga saat itu (Rp 52). Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (20 Januari 2020), harga saham emiten ini turun -23.08%, dari semula (Rp 65).

Adapun sejak setahun lalu (20 Februari 2019) harga saham BUMI turun -66.67% dari harga saat itu (Rp 150).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham BUMI mencapai Rp 11,10 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 2.177.219 lot.

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 21, maka price to earning ratio (PER) saham ini 2,38 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) -1,92 kali.

Harga saham BUMI sempat menggeliat ketika Selasa (18/2) lalu perusahaan tambang batubara ini dikabarkan mencatat pertumbuhan produksi. 

BUMI berhasil memproduksi 86,3 juta ton batubara sepanjang tahun 2019. Volume ini tumbuh 3,60% (yoy) dari capaian produksi batubara di tahun sebelumnya sebesar 83,3 juta ton.

Meski pertumbuhan produksi batubara BUMI tergolong rendah, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menyambut positif hasil tersebut. Terlebih, kondisi pasar batubara global dipenuhi ketidakpastian dan harga komoditas ini kerap tertekan di tahun lalu.

Di tengah gejolak harga batubara, BUMI sukses menerapkan keunggulan operasional tambang sehingga produksi batubaranya tetap meningkat.

Dileep menyampaikan, produksi batubara BUMI mayoritas disumbangkan oleh tambang batubara PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia.

“Kami juga sedang menjajaki peluang untuk memasok batubara dari Pendopo Energi Batubara ke pembangkit listrik terdekat,” tambah dia, Selasa (18/2).

Upaya peningkatan produksi batubara di tahun lalu dilakukan BUMI bersamaan dengan kelanjutan agenda restrukturisasi utang.

Baca Juga: Produksi batubara Adaro Energy (ADRO) mencapai 58,03 juta ton sepanjang 2019

BUMI juga sedang gencar mengincar pendapatan lebih dari proyek-proyek non batubara.

“Kami memaksimalkan pendapatan dari tambang batubara, hilirisasi, dan proyek non-batubara seperti produksi emas dari Citra Palu Minerals dan seng dari tambang Dairi,” ungkap dia.

Tahun ini, manajemen BUMI tetap optimistis dengan prospek pasar batubara dan kemampuan produksinya.

Emiten ini membidik produksi batubara lebih dari 90 juta ton di tahun ini atau mengalami peningkatan sekitar 5% secara tahunan.

Catatan Kontan, BUMI mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 50 juta-US$ 60 juta pada tahun ini untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan peralatan operasional tambang.

Hal tersebut diharapkan dapat menunjang pertumbuhan produksi batubara BUMI sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×